Kudus – Menjadi seorang wirausahawan yang sukses memang tidak mudah. Namun hal tersebut bukan hal yang tidak mungkin. Ada hal-hal yang diperlukan sebagai modal seseorang untuk maju dan sukses berwirausaha. Tips-tips itulah yang dibagikan oleh bupati Kudus H. Musthofa kepada ratusan alumni BLK (Balai Latihan Kerja) dalam acara “Gathering dan Training Motivasi Alumni UPT BLK Dinsosnakertrans Kab. Kudus” bertempat di lantai empat gedung setda (17/12).
“Di mulai dari rasa cinta terhadap apa yang kita kerjakan. Jika dari awal kita tidak sudah tidak suka, maka jangan harap kita akan sukses di akhirnya,” ujarnya. Selanjutnya adalah kerja keras. Berbekal kerja keras, kesuksesan akan mudah di raih. Dalam mengerjakan sesuatu, kita juga di tuntut untuk fokus dan berusaha untuk selalu dalam kondisi terbaik kita. “Selain itu, ide-ide kreatif yang inovatif punya andil besar dalam keberhasilan kita. Maka selalu saja perluas cakrawala pengetahuan kita, agar selalu saja ada hal baru yang bisa kita serap dan akhirnya kreativitas kita pun akan berkembang,” jelasnya. Akhirnya, semangat untuk terus mengembangkan diri akan muncul.
“Jangan lupakan bahwa dunia bisnis saat ini adalah mengacu pada “customer oriented” sehingga bisnis dengan pelayanan terbaiklah yang akan bisa bertahan,” ujarnya sambil menyebutkan bahwa kegigihan juga merupakan faktor utama untuk bertahan dalam dunia usaha. “Menurut pengalaman saya, sebuah usaha bisa dianggap berhasil jika bisa bertahan dalam masa 10 tahun,” pungkasnya.
Menurut keterangan Kadinas Sosnakertrans Kab. Kudus, Lutful Hakim SH., acara tersebut diselenggarakan untuk memberikan tambahan motivasi bagi para alumni dalam menapak dunia usaha, selain juga sebagai wadah silaturahmi antar alumni BLK. “Sebanyak 250 alumni hadir. Mereka merupakan alumni BLK dari tahun 2011,” terangnya.
Sejak tahun 2009, BLK telah memberikan pelatihan kepada ribuan warga masyarakat Kudus. Tak kurang dari 25 ribu alumni yang telah di luluskan. Dari data BLK, 60 persennya telah mampu merintis usaha, 30 persen terserap di dunia kerja formal dan sementara 10 persen tersisa masih dalam pembinaan dan pantauan BLK. Diharapkan mereka dapat segera terjun ke dunia kerja maupun mampu merintis usaha mandiri.