Pentas ‘Cahaya dari Gaza’ Sentuh Hati Puluhan Penonton di Kudus

oleh -1,029 kali dibaca
Foto: Dok. ist.

Kudus, isknews.com – Kampung Budaya Piji Wetan menyelenggarakan Program Art For Peace dengan kerjasama dari AMAN Indonesia dan SheBuildPeace.Id. Dalam acara tersebut, para seniman Kampung Budaya Piji Wetan berkolaborasi dengan Teater Abong SMA 2 Bae untuk mementaskan pertunjukan bertajuk “Cahaya dari Gaza: Pembelaan Perempuan dan Seruan Menghentikan Perang” pada Sabtu (3/8) malam.

Pentas ini menjadi simbol untuk menyuarakan pesan-pesan perdamaian atas tragedi genosida di Gaza dan peperangan yang terjadi di Palestina. Pertunjukan yang diadaptasi dari naskah teater karya Iswadi Pratama asal Lampung ini berhasil memukau puluhan penonton yang hadir.

Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dan Kampung Budaya Piji Wetan bersama para seniman muda untuk menyuarakan isu-isu kemanusiaan melalui seni. Pembina Teater Abong, Danang, mengungkapkan bahwa pertunjukan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarat dengan pesan supaya penonton dapat memaknai perdamaian dan bentuk ketidakadilan yang terjadi di Gaza, Palestina.

“Lewat pertunjukan ini, penonton diajak merenungkan pentingnya perdamaian di dunia, terutama atas tragedi yang saat ini masih terjadi di Gaza,” ujar Danang pada Minggu (4/8).

Senada dengan Danang, Koordinator KBPW Muhammad Zaini menambahkan bahwa teater dapat menjadi garda terdepan untuk menyuarakan perdamaian. “Teater bisa menjadi jembatan untuk mengungkapkan gagasan, pesan perdamaian, dan menyuarakan apapun melalui seni,” ujar Zaini.

Zaini juga menekankan bahwa perdamaian diawali dengan cinta. Pementasan “Cahaya dari Gaza” ini juga mengisyaratkan pesan kepada semua orang untuk menebar cinta perdamaian di lingkungan sekitarnya. “KBPW mencoba mengawali itu, berbagi kebaikan bagaimana masyarakat saat ini perlu menjadi subjek, terutama bagi pemajuan dan pembangunan desa,” terangnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas Sosial P3P2KB Kabupaten Kudus, Habib Rifai, mengapresiasi pertunjukan yang dilakukan oleh Teater Abong. Menurutnya, teater pelajar sangat penting bagi siswa untuk membantu pembentukan karakter anak. Terlebih di era saat ini, generasi Z dinilai lemah dan selalu bergantung pada teknologi digital.

“Harapan kami, kegiatan seperti ini terus konsisten dan bisa menyebar di banyak tempat, sehingga remaja tidak akan bergantung pada HP, terbawa arus, dan mempunyai karakter yang kuat,” ucap Habib. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :