Kudus, isknews.com – Persigala menghadapi sanksi berat berupa pengurangan enam poin di Kompetisi Liga 1 PSSI Kudus bertajuk Sukun U23 League. Sanksi ini dijatuhkan karena tim tersebut ketahuan memainkan pemain yang tidak sah.
Sesuai dengan regulasi Sukun U23 League, setiap pemain harus memiliki KTP Kabupaten Kudus. Namun, Persigala melanggar aturan ini dengan memainkan pemain asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dalam tiga pertandingan mereka. Pemain tersebut adalah M Surya Wicaksana, yang diketahui terdaftar dalam tiga laga yang sudah dijalani Persigala.
Ketiga pertandingan tersebut adalah saat Persigala menghadapi Putra Persib Babalan pada Sabtu, 22 Juni 2024, PS Parkid Prambatan Kidul pada Jumat, 14 Juni 2024, dan PSB Bacin pada Sabtu, 29 Juni 2024. Dalam laga melawan Putra Persib Babalan, Persigala menang telak 7-0, kemudian menang 6-0 melawan PS Parkid Prambatan Kidul, dan kalah 1-3 dari PSB Bacin.
Komite Disiplin (Komdis) Askab PSSI Kudus memutuskan pengurangan enam poin bagi Persigala. Anggota Komdis, Rochmansyah Setiawan, menegaskan bahwa pemain M Surya Wicaksana adalah warga Jepara, yang jelas melanggar aturan Sukun U23 League.
“Tiga pertandingan yang melibatkan pemain tersebut kami anggap tidak sah. Sehingga, kami anggap kalah WO dengan pengurangan enam poin karena dua kali menang. Jika menangnya tiga kali, kami kurangi sembilan poin,” ujar Rochmansyah.
Rochmansyah juga mengimbau agar peserta Sukun U23 League atau Sukun U17 League selalu menggunakan data yang benar dan sesuai regulasi, untuk menghindari kerugian bagi klub lain.
Manajer Persigala, Abdul Rochman, menjelaskan bahwa M Surya Wicaksana memang berasal dari Jepara, tetapi telah berganti domisili KTP ke Kabupaten Kudus untuk bisa ikut Sukun U23 League. Namun, tanpa sepengetahuan tim, Surya kembali pindah domisili ke Jepara untuk mengejar beasiswa di perguruan tinggi. Perubahan ini baru diketahui setelah pertandingan melawan PSB Bacin.
“Kami merasa sangat dirugikan dengan pengurangan enam poin ini, tetapi kami akan mengikuti regulasi dari Askab PSSI Kudus. Kami juga sudah mencoret pemain yang bersangkutan karena merasa dirugikan atas perubahan domisili yang tidak diinformasikan kepada kami,” imbuh Abdul Rochman.