PETANI MELON MERUGI 500 JUTA PEMKAB KUDUS UPAYAKAN SOLUSI

oleh -1,374 kali dibaca
KOORDINASI : Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus petani dibantu babinsa dan babimkantibmas. Penutupan itu terkait dengan pencarian ikan yang dilakukan oleh warga ( Foto : Istimewa )

KUDUS , ISKNEWS.COM – Keberadaan pagar dan karamba yang ditempatkan pada sungai Jeratun dan Kali Jemirah diduga menjadi penyebab meluapnya sungai yang berdampak matinya tanaman buah Melon yang masih kecil.

Hal tersebut disampaikan Solihin (44) anggota BPD desa Payaman melalui pesan singkat kepada ISKNEWS.COM (30-03-2019).dIsampaikan bahwa, saat intensitas curah hujan yang tinggi ,air dipersawahan naik dan aliran Kali Jemirah melambat air sungainya.

“ Pada hari senin,25 Maret 2019 Petani akhirnya menyisir sepanjang Kali Jemirah dan mendapatkan 3 Karamba yang dibentangkan di sungai guna dipakai menyetrom ikan kemudian Pada hari Rabu dapat info kembali kalau Aliran sungai Jemirah yang Ke Kali Jaraton Seluna ditutup dengan Keramba dan Pagar Bambu.” Terangnya.

Masih olehnya,”Akhirnya Jumat,28 Maret 2019 Petani berkoordinasi dengan Babinsa desa Payaman soal tersumbatnya Sungai Jemirah yang ke Sungai Jaraton, sehingga Sabtu ditindaklanjuti oleh petani bersama Kadus, Kelompok Tani dan Babinsa Membuka pagar bambu dan Batu belah yang menutup aliran sungai ke Jaraton.”

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus ,Catur Sulistyanto,kepada ISKNEWS.COM,(31-03-2019) menjelaskan bahwa pagar  Sudah bongkar petani dibantu Babinsa dan babimkantibmas.
Penutupan itu terkait dengan pencarian ikan yang dilakukan oleh warga desa Kirig,dan penutupan itu sudah dikoordinasikan dengan Kepala Desa Kirig sekaligus sebagai pemegang wilayah dimana penutupan itu di lakukan.



Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistyanto  ” Saat kami koordinasi dengan Dirjen Hortikultura Kementan untuk minta bantuan benih Melon.Semoga dapat bantuan dan akan meringankan kerugian petani yang mencapai kurang lebih 500 juta Rupiah.”

“ Dan Alhamdulillah Siang ini air mulai lancar dan genangan di persawahan khususnya Melon sudah mulai surut tetapi tetap kurang lebih 50 ha dalam keadaan puso.” Terangnya.

Ditambahkanya,” Saat kami koordinasi dengan Dirjen Hortikultura Kementan untuk minta bantuan benih Melon.Semoga dapat bantuan dan akan meringankan kerugian petani yang mencapai kurang lebih 500 juta Rupiah.”

Dirinya menyebut ,upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah kabupaten Kudus yakni,
1. Mencoba mengatasi Enceng Gondok yang sudah parah
2. Menyiapkan benih Melon dengan meminta bantuan Kementan RI
3. Menyiapkan pupuk untuk persiapan penanaman kembali

” Perlu diketahui Melon Payaman pernah menjadj juara tingkat nasional tahun 2012 karena rasa dan dagingnya.” Pungkasnya. ( Mr )

KOMENTAR SEDULUR ISK :