Kudus, isknews.com – Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kabupaten Kudus tengah menggelar turnamen biliar bola 10 tingkat nasional dengan total hadiah Rp 100 juta. Ajang ini berlangsung di Full House Billiard, Desa Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kudus, pada 17-22 Desember 2024.
Ketua Pengkab POBSI Kudus, Pradipta, mengatakan turnamen ini diikuti oleh 125 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta paling jauh berasal dari Bali, sementara dari Kudus sendiri ada 35 peserta. “Turnamen ini terbuka untuk umum, namun juga diikuti oleh para atlet. Ini menjadi ajang persiapan menuju Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra-Porprov) yang akan digelar dalam waktu dekat,” ungkapnya, Senin (17/12).
Pradipta menjelaskan, turnamen ini juga menjadi bagian dari pembinaan atlet lokal di bawah naungan POBSI Kudus. Saat ini terdapat sekitar 10 atlet biliar Kudus yang sedang dipersiapkan untuk berlaga di Pra-Porprov dan Porprov mendatang.
“Melalui turnamen ini, atlet-atlet kami bisa mengasah kemampuan sekaligus menghadapi persaingan dengan peserta dari berbagai daerah. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan performa mereka,” jelasnya.
Turnamen biliar bola 10 ini menggunakan sistem double eliminasi, di mana pemain harus memasukkan bola 10 terlebih dahulu untuk meraih kemenangan. Hadiah yang disediakan mencapai Rp 100 juta, dengan rincian sebagai berikut, Juara 1: Rp 40 juta, Juara 2: Rp 15 juta, Semifinalis: Rp 7 juta, Delapan besar: Rp 3 juta, Enam belas besar: Rp 1 juta dan Tiga puluh dua besar: Rp 500 ribu. Kemudian, para pemenang juga akan menerima piala penghargaan sebagai bentuk apresiasi.
Turnamen ini diselenggarakan di Full House Billiard, fasilitas biliar baru yang didirikan oleh seorang investor bersama Pradipta. Kehadiran tempat ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi pecinta biliar di Kudus untuk terus berlatih dan mengembangkan kemampuan.
“Kami berencana menjadikan turnamen ini sebagai agenda rutin yang digelar setiap bulan, dimulai dengan turnamen nasional di akhir tahun ini. Langkah ini diambil untuk menampung antusiasme pecinta biliar di Kudus,” ujar Pradipta.
Dengan turnamen ini, POBSI Kudus tidak hanya mengembangkan olahraga biliar di tingkat lokal, tetapi juga menciptakan peluang bagi atlet-atletnya untuk berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi. (AS/YM)