Kudus, isknews.com – Teater Djarum memulai rangkaian perayaan kretek tahun 2024 dengan menggelar acara Puja Doa Kretek. Acara yang menjadi tradisi tahunan ini diadakan pada Kamis, 3 Oktober 2024, di Monumen Kretek Indonesia, Djarum Oasis Kretek Factory, dimulai pukul 23:30 WIB.
Pembina Teater Djarum, Asa Djatmiko mengatakan, Sekitar 40 anggota Teater Djarum terlibat dalam momen tersebut dengan mengirimkan doa dan harapan agar kelestarian kretek sebagai warisan budaya nusantara tetap terjaga.
“Acara ini dimulai dengan pembacaan kronika kretek dan puisi “Pamflet Kretek”, kemudian diikuti dengan ritual jalan tanpa alas kaki mengelilingi Monumen Kretek Indonesia,” kata Asa Jatmiko kepada isknews.com
Mereka, lanjutnya, membawa berbagai komponen kretek seperti tembakau, cengkeh, rempah-rempah, dan uba rampe hasil bumi sebagai bentuk persembahan kepada bumi pertiwi.
Keesokan harinya, pada 4 Oktober 2024 malam, digelar pentas seni yang menampilkan tari “Cahya Nojorono” dari YKBN (Yayasan Karya Bakti Nojorono) serta pementasan teater oleh Teater Djarum dengan lakon “Tragedi Mendut”. “Kedua acara tersebut dilaksanakan di Wisma Djarum Ploso, yang juga menjadi lokasi untuk acara puncak Sarasehan Kretek pada 5 Oktober 2024,” ungkap Asa.
Sarasehan Kretek ini mengusung tema “Menelusuri Kretek Menatap Masa Depan” dan menghadirkan beberapa pembicara, termasuk Edy Supratno (sejarawan), Moddie Alvianto Wicaksono (Ketua Komite Nasional Pelestarian Kretek), Butet Kartaredjasa (budayawan), serta Mohamad Sobary (budayawan). Diharapkan dari acara ini, akan lahir strategi kebudayaan kretek yang bermanfaat bagi masa depan Indonesia. (AS/YM)