Kudus, isknews.com – Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Kudus memasuki usia yang ke 47 di tahun 2023 ini dalam upaya peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan yang lebih efektif, berencana membuat lebih banyak aplikasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
Menurut Direktur RS Aisyiyah Kudus dr. Najib Budhiwardoyo dengan bertambahnya usia RS Aisyiyah Kudus ini harapannya semakin bisa lebih mengedepankan pelayanan yang humanis, inovatif, dan sinergis kepada masyarakat.
“Sebelumnya, di RSA ini telah terdapat aplikasi bernama RSAKU Mobile yang sudah banyak dikenal luas dan dianggap sangat membantu memudahkan pasien saat akan berkunjung di Rumah Sakit ini. Melalui aplikasi ini, pasien bisa mendaftar secara online tanpa datang ke rumah sakit,” kata Direktur RS Aisyiyah Kudus dr. Najib Budhiwardoyo saat puncak perayaan HUT ke 47, Minggu (02/07/2023).
Sehingga menurutnya, masyarakat yang ingin berobat di RSA Kudus tidak perlu repot antri berlama-lama di rumah sakit saat akan berobat ataupun kontrol dokter serta bentuk layanan yang lain.
“Bertolak dari keefektifan dan kinerja aplikasi yang telah ada tersebut kami ingin membuat lebih banyak aplikasi atau mengembangkan fitur untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan bagi pasien untuk memperoleh informasi terkait segala seuatu yang dapat dilayani oleh RSA,” ungkap dia.
Ditekankannya, aplikasi-aplikasi ini adalah untuk mengakomodir dan memfasilitasi masyarakat dalam mendapatkan informasi kesehatan yang akurat, kredibel dan terpercaya terkait pelayanan di rumah sakit kami,” ungkap dokter spesialis kandungan ini.
Disinggung soal kehadiran Rumah Sakit Aisyiyah Sarkies yang sama-sama milik Aisyiyah Kudus, Najib mengatakan tidak akan menjadi saingan bahkan akan saling bersinergi, sebab kedua rumah sakit ni memiliki kelas dan tipe yang berbeda.
“Kalau Rumah Sakit Aisyiyah Kudus ini ini kan menjadi fasilitas kesehatan tingkat dasar dengan tipe D, sedangkan untuk RSA Sarkies diproyeksikan menjadi Rumah Sakit dengan Tipe C sehingga segmentasi pasiennya berbeda dengan RSA Sarkies yang memiliki tingkatan pelayanan medis berbeda,” kata dia. (YM/YM)