Sulap Eks Stasiun Wergu Kudus, Pemkab Siapkan Pusat UMKM dan Wisata Kuliner Terpadu

oleh -1,915 kali dibaca
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, saat ditemui awak media usai olahraga bersama jajaran TNI-Polri di Makodim 0722/Kudus, Jumat (23/5/2025).(Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Ruang kota yang selama ini terbengkalai akan kembali hidup.

Pemerintah Kabupaten Kudus berencana mengubah lahan eks Stasiun Kudus yang terletak di Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Wergu Wetan, menjadi pusat UMKM dan wisata kuliner terpadu, sebagai bagian dari upaya revitalisasi ruang publik dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Langkah ini disampaikan langsung oleh Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, usai olahraga bersama jajaran TNI-Polri di Makodim 0722/Kudus, Jumat (23/5/2025).

Ia menegaskan, pengembangan kawasan eks stasiun ini akan segera direalisasikan.

“Direalisasikan dalam waktu dekat. Pemkab akan menyewa aset milik PT KAI itu selama lima tahun untuk kegiatan masyarakat, utamanya UMKM, kuliner, dan souvenir khas Kudus,” ujar Sam’ani.

Rencana tersebut sebelumnya telah dikomunikasikan antara jajaran Pemkab Kudus dan perwakilan PT KAI Daop 4 dalam pertemuan di Pendapa Kabupaten Kudus pada Kamis (22/5/2025).

Pemanfaatan lahan ini diharapkan mampu menghidupkan kembali kawasan yang strategis namun tak termanfaatkan selama bertahun-tahun.

Total luas lahan yang akan digunakan mencapai 6.000 meter persegi. Sam’ani, yang memiliki latar belakang arsitektur, mengatakan akan turut menuangkan ide desain agar nuansa historis bangunan tetap dipertahankan.

“Stasiun ini punya nilai sejarah. Nuansa kuno tetap kami pertahankan sebagai bagian dari kenangan masa lalu transportasi kereta api di Kudus,” tambahnya.

Kepala Inspektorat Kudus, Eko Djumartono, yang mendapat mandat dari Bupati untuk melakukan penjajakan, menyampaikan bahwa konsep pusat UMKM ini akan terintegrasi dengan jalur wisata religi ke makam Sunan Kudus dan Sunan Muria.

“Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan. Nantinya bukan hanya UMKM dan kuliner, tapi juga fasilitas parkir hingga pusat cenderamata untuk wisatawan,” jelas Eko.

Dari sisi pembiayaan, Pemkab memperkirakan nilai sewa lahan mencapai Rp 4,2 miliar untuk lima tahun. Namun menurut Eko, angka tersebut masih bisa dinegosiasikan dan berpeluang mendapatkan potongan harga hingga 50 persen.

“Saat ini kami masih lakukan kajian. Setelah itu akan dilakukan penjajakan lanjutan dengan PT KAI pusat di Jakarta dan melibatkan dinas terkait,” ungkapnya.

Eko menambahkan, PT KAI Daop 4 menyambut baik inisiatif Pemkab Kudus. Pihak KAI menilai rencana ini dapat menghidupkan lahan yang selama ini terbengkalai dan meningkatkan estetika kawasan kota.

“Mereka justru senang. Dari pada lahan terlihat mangkrak, lebih baik dimanfaatkan. Pemkab juga diuntungkan karena bisa bantu UMKM dan pelaku usaha dengan harga sewa yang lebih terjangkau,” katanya.

Dalam proses pengembangan kawasan, Pemkab juga menyiapkan dukungan teknis lainnya, seperti rekayasa lalu lintas. Dinas Perhubungan akan bekerja sama dengan Satlantas Polres Kudus untuk mengantisipasi dampak kepadatan di sekitar area tersebut.

Revitalisasi eks Stasiun Kudus ini menjadi bagian dari langkah besar Pemkab Kudus untuk membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di jantung kota. Selain memberdayakan pelaku UMKM, langkah ini juga memperkuat sektor pariwisata dan menjadikan Kudus sebagai kota yang ramah pejalan kaki dan wisatawan.

“Kalau semua berjalan lancar, ini akan jadi wajah baru Kudus yang bisa dibanggakan,” pungkas Eko. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :