Kudus, ISKNEWS.COM – Berbagai upaya dilakukan oleh pihak sekolah selaku lembaga pendidikan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter kuat dengan prestasi yang hebat. Salah satunya dengan menyelenggarakan lomba desain logo HUT SMP 1 Kudus ke-68.
Lomba yang diikuti oleh 799 siswa ini, bertujuan untuk melatih kreatifitas anak dalam menuangkan ide-ide, gagasan serta harapan akan sekolahnya di masa yang akan datang.
Dengan mengusung tema “kuat karakterku dan hebat prestasiku”, ratusan siswa tersebut mengikuti lomba desain logo yang diselenggarakan sejak awal bulan Januari. Dengan proses seleksi yang ketat, terpilihlah satu karya terbaik milik Tarisa Ghista.
Menurut Ketua Panitia kegiatan tersebut, Hasan Sunarto, bahwa pemilihan karya Tarisa sebagai logo HUT SMP 1 Kudus tahun ini, dikarenakan karya tersebut dinilai paling sesuai dan menggambarkan sejumlah kriteria yang dikehendaki panitia, serta syarat akan nilai filosofi yang dalam.
Ditemui di tempat yang sama, Tarisa mengaku jika karya tersebut terinspirasi dari logo HUT di tahun sebelumnya. Dari logo tersebut dikembangkan sesuai dengan tema yang diangkat pada tahun ini.
Dalam karya Tarisa tergambar warna merah – putih pada angka 68, yang mencerminkan karakter kuat dari para pejuang kemerdekaan Indonesia. Sedangkan gambar medali mencerminkan sebuah prestasi yang hebat.
Selain itu, karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas tergambar menjadi sebuah pesan tersirat dari logo yang dibuat oleh Tarisa.
“Karena untuk menorehkan sebuah prestasi yang hebat, dibutuhkan karakter yang kuat, seperti religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas,” ujar gadis 13 tahun tersebut.
Dalam rangkai kegiatan HUT SMP 1 Kudus juga diselenggarakan sejumlah lomba, kegiatan sosial dan bazar. Lomba tersebut diikuti oleh 1.082 peserta yang berasal dari SD/MI di wilayah Kudus dan sekitarnya. Lomba tersebut sebagai wadah penyaringan bibit unggul untuk dapat dibina dan dikembangkan.
Untuk kegiatan bazar dimeriahkan oleh sejumlah stand siswa. Di sana siswa dilatih untuk mengembangkan jiwa usahanya dan teknik promosi. “Dari pihak sekolah hanya menyediakan stand, sedangkan untuk barang yang dijual berasal dari siswa. Untuk barang dagangan dan sejumlah hiasan stand adalah hasil kreatifitas dari siswa,” kata Hasan.
Imbuhnya, “Dari serangkaian kegiatan yang dilakukan, diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang kuat guna menghasilkan sebuah prestasi yang hebat.” (NNC/RM)