Kudus, isknews.com – Kopi Tjolo, produk kopi lokal berbasis di Kabupaten Kudus, terus berinovasi dalam menjangkau lebih banyak penikmat kopi. Salah satu langkah terbaru yang dilakukan adalah peluncuran kemasan sachet berukuran 10 gram, yang lebih praktis dan terjangkau bagi konsumen.
CEO Kafe Berpijar sekaligus pencetus Kopi Tjolo, Pujiharto atau yang akrab disapa Atok, menjelaskan bahwa kemasan baru ini dirancang untuk memudahkan konsumen menikmati kopi khas Muria di mana saja.
“Kemasan sachet ini baru launching minggu kemarin, jadi ini produk baru. Kami ingin kopi Tjolo bisa lebih dinikmati oleh banyak orang dengan cara yang lebih praktis,” ujar Atok saat ditemui di Kafe Berpijar, Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Selasa (11/2/2025).
Meskipun dalam ukuran lebih kecil, Atok memastikan bahwa kualitas Kopi Tjolo sachet tetap terjaga. Proses produksi kopi ini masih mempertahankan komposisi dan cita rasa khas yang telah dikenal oleh pelanggan.
“Tidak ada perubahan rasa meskipun dalam kemasan yang lebih kecil,” jelasnya.
Menurut Atok, kehadiran kemasan sachet ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung Pijar Park yang ingin belajar meracik kopi dan membawa pulang oleh-oleh khas Muria. Dengan harga Rp 2.500 per sachet, kopi ini diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk kalangan mahasiswa, pekerja, dan wisatawan.
Kopi Tjolo sendiri berasal dari biji kopi robusta yang tumbuh di lereng Pegunungan Muria. Proses produksinya dilakukan secara teliti, mulai dari pemetikan biji kopi oleh petani lokal, pengolahan, hingga penyangraian yang mempertahankan cita rasa khasnya. Saat ini, Kopi Tjolo tersedia dalam berbagai kemasan, mulai dari 10 gram, 150 gram, 1 kilogram, hingga kaleng berukuran 200 gram.
Tak hanya dipasarkan di Kudus, produk ini juga telah dijual di beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Bali. Ke depan, Atok berencana memperluas distribusi ke luar Pulau Jawa dan bahkan menjajaki pasar internasional.
“Kalimantan belum, dan untuk pasar internasional masih kita pelajari. Insyaallah akan mencoba menembus Riyadh (Arab Saudi),” ungkapnya.
Selain tersedia di toko oleh-oleh, Kopi Tjolo juga mulai merambah ke pasar restoran dan hotel. Dengan strategi ini, Atok optimistis Kopi Tjolo dapat semakin dikenal dan menjadi salah satu produk unggulan dari Kudus. (AS/YM)