Kudus, isknews.com – Tim Askab PSSI Kudus jebolan Sukun U17 League 2024 sukses mencatat hasil positif dalam laga uji coba pertama melawan Diklat Salatiga. Pertandingan tersebut berlangsung di lapangan Damatex, Salatiga, pada hari Jumat, 11 Oktober 2024.
Laga ini menjadi debut penting bagi pemain-pemain pilihan hasil seleksi terbuka atau talent scouting dari Liga Sepak Bola Askab PSSI Kudus Sukun U17 League 2024.
Dalam pertandingan yang berjalan selama tiga babak masing-masing 30 menit, tim Askab PSSI Kudus U-17 berhasil menaklukkan tuan rumah Diklat Salatiga dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal dalam pertandingan ini dicetak oleh Damar pada menit ke-48, tepat di babak kedua. Meski pertandingan berlangsung ketat, tim tamu mampu tampil solid dan memberikan perlawanan yang berarti bagi tim tuan rumah.
Pada babak pertama yang berlangsung selama 30 menit, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Pertahanan yang kuat dari kedua tim membuat skor tetap 0-0 hingga akhir babak pertama. Memasuki babak kedua, dengan rotasi pemain, tim Askab PSSI Kudus U-17 akhirnya berhasil memecah kebuntuan lewat gol tunggal yang dilesakkan oleh Damar. Sementara itu, di babak ketiga, tim asuhan Widhoro kembali bermain imbang tanpa gol, mengakhiri laga dengan kemenangan 1-0.
Pelatih tim Askab PSSI Kudus U-17, Widhoro, mengaku puas dengan hasil uji coba melawan Diklat Salatiga. Ia menyebutkan bahwa pertandingan ini merupakan ajang untuk melihat perkembangan performa pemain. Widhoro membawa 30 pemain dalam laga tersebut dan menurunkan seluruhnya agar bisa menilai potensi dan proses perkembangan setiap pemain secara menyeluruh.
“Kami menggunakan tiga babak dengan durasi 30 menit untuk melihat kemampuan anak-anak bermain di lapangan. Secara umum, mereka berhasil menguasai pertandingan,” ujar Widhoro. Meski demikian, ia mengakui masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, terutama terkait kekompakan tim.
Menurut Widhoro, para pemain baru berkumpul beberapa hari sebelum pertandingan, sehingga adaptasi antar pemain belum maksimal. Ia menegaskan bahwa untuk menciptakan pemain yang solid secara individu maupun tim, diperlukan waktu dan proses yang panjang. “Saat ini masih terlalu awal untuk berharap mereka bisa menyatu dalam satu tim, tetapi kami akan terus memperbaiki performa mereka,” tambahnya.
Salah satu aspek yang menjadi fokus evaluasi adalah kerja sama tim dan kekompakan pemain. Widhoro menilai bahwa kedua hal ini masih perlu ditingkatkan agar tim dapat tampil lebih baik di pertandingan-pertandingan mendatang. “Kerja sama tim dan kekompakan masih kurang, ini menjadi salah satu catatan penting kami agar ke depan bisa lebih baik lagi,” tegas Widhoro. (AS/YM)