Turunnya Pertumbuhan Ekonomi Sebabkan Penyerapan Zakat Turun 2 Tahun Ini

oleh -1,057 kali dibaca

SEMARANG – Penyerapan zakat di Masjid Raya Baiturrahman selama dua tahun terakhir cenderung turun. Sementara di sisi lain, Masjid Raya Baiturrahman menjadi jujugan para mustahik karena lokasinya yang strategis, yakni berada di tengah Kota Semarang dan tempatnya memadai.

Ketua Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah KH Imam Syafi’i mengatakan dua tahun terakhir ini zakat dari masyarakat tidak mencukupi untuk dibagikan kepada para mustahik.

“Ujungnya puasa adalah supaya kita bertakwa. Yakni menjauhi larangan dan menjalankan perintah Allah. Menjalankan perintah yang utama adalah mendirikan salat dan menunaikan zakat. Jika dua ini dijalani semua, akan sangat baik karena umat Islam akan semakin tertib. Tapi kenyataannya, penyerapan zakat dua tahun ini justru turun,” beber Imam saat Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi menyerahkan zakat secara simbolis kepada Ketua Panitia Amalan Ramadhan Masjid Raya Baiturrahman Mustagfiri Asror di aula masjid setempat, Rabu (15/7).

Imam menduga turunnya penyerapan zakat ini berkorelasi dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Meski begitu, dia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang pada tahun ini menyerahkan zakat sebanyak tiga ton beras. Zakat tersebut diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan para mustahik.

Ditambahkan, Masjid Raya Baiturrahman sendiri hingga Selasa (14/7) malam baru menerima zakat sebesar Rp 16,6 juta. Seluruh zakat yang diterima akan disalurkan kepada 2.000 orang mustahik pada malam Idul Fitri.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko menyampaikan potensi zakat para PNS apabila dikelola dengan lebih baik sangat luar biasa. Karenanya, saat ini Gubernur Ganjar Pranowo tengah mengimbau pegawai di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyisihkan sedikit penghasilan mereka untuk zakat maal. Apalagi saat ini para pegawai juga mendapat tunjangan yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan pegawai. Apabila terealisasi, bisa menjadi kekuatan besar dalam mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah yang jumlahnya masih sekitar 4,5 juta jiwa dari total penduduk Jawa Tengah yang hampir 33 juta jiwa.

KOMENTAR SEDULUR ISK :