Surakarta, iskenews.com – Pecas Ndahe ulang tahun ke 23, Rabu (25/11). Dalam perayaan ulang tahunnya di Pendopo Taman Budaya Jawa Tengah, Pecas Ndahe menampilkan pentas musik yang diselingi lawakan – lawakan ala mereka. Judul yang mereka angkat dalam pementasan yaitu Sunatan Shi Doel.
Cerita yang mereka bawakan berhasil membuat penonton yang ada di Pendopo tertawa, sebenarnya alur cerita dan judul tidak sesuai, namun itulah yang menjadi ciri khas mereka. Judul dan tema hanya menjadi patokan awal cerita, namun alur cerita kebelakang dibuat spontanitas dan tak terduga, hal inilah yang berhasil membuat kejutan – kejutan disetiap penampilan mereka, berhasil membuat pendopo penuh dengan suara tawa dari penonton.
“Sunatan Shi Doel dipilih sebagai judul karena ingin memunculkan konflik ditengah cerita, kita tidak menggunakan naskah, seperti disinetron saja harus memakai naskah, kita ya spontan dan ceritanya akan bagaimana, itu adalah kejutan buat kita sebagai pemain dan penonton” ujar Shi Doel, panggilan akrab ketua Pecas Ndahe saat diwawancara isknews, Rabu (25/11).
Dalam usia ke 23 tahun, grup ini bisa dibilang semakin matang dalam pementasan. Pecas Ndahe sudah sering tour ke luar kota, sebelumnya mereka tour ke 7 kota di Indonesia, dan untuk pementasan di Solo sendiri, biasanya mereka pentas 2 kali dalam satu bulan. Karena ingin menjaga kualitas dalam pementasan, mereka membatasi pementasan mereka di Kota Solo.
“Kedepan saya berharap Pecas Ndahe semakin baik dalam pementasannya, sebenarnya untuk kedepan belum ada gambaran karena kami pentas tanpa naskah, tanpa plot. Di panggung kita ibaratkan sebagai latihan, latihan ya pentas, pentas ya latihan, jadi kami spontanitas, namun kami selalu berharap untuk tahun yang semakin bertambah, Pecas Ndahe pun semakin baik, bentuk baru menjadi sebuah babak baru untuk Pecas Ndahe” ujar Shi Doel kembali.
Dalam pementasan tadi malam, musik yang ditampilkan tidak hanya musik pop, dangdut, dan keroncong juga meramaikan pementasan mereka. Seperti saat mereka menyanyikan lagu Isyana Sarasvati ‘Tetap Dalam Jiwa’ yang tiba – tiba liriknya diplesetkan, itu cukup mengundang gelak tawa penonton. Selain itu, ada bintang tamu yang turut meramaikan pementasan grup ini, Endah Laras tampil dengan balutan kebaya seperti biasa, dengan menyanyikan 2 lagu keroncong. Di sini Endah Laras pun turut menghibur, dengan lawakan – lawakannya bersama Shi Doel dan teman –teman .
Sebelum pementasan ditutup, mereka menampilkan video, video dari teman mereka yang merupakan salah satu anggota Pecas Ndahe. Mas Wisik yang jatuh sakit karena kecelakaan tunggal, dan membuat saraf pada lehernya tidak berfungsi lagi dan mengakibatkan Wisik menjadi lumpuh, “Sebenarnya Mas Wisik ingin datang pada pentas malam ini, namun dengan kondisinya yang seperti itu, kami takutnya nanti malah repot dan kasihan dia, dan takutnya nanti dia shock karena ditonton banyak orang. Namun keadaan Mas Wisik sekarang sudah membaik, Cuma saraf motoriknya belum bisa bekerja dengan baik” imbuhnya.
Amalia Zulfana