Kudus, isknews.com – Dalam rangka untuk melestarikan budaya lokal yang ada, masyarakat dapat melakukan dengan berbagai cara, adapun yang dapat kita lakukan untuk mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal di antaranya dengan mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya dengan sekedar mengenal maupun ikut mempraktikkannya, ataupun dengan cara ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisional.
Tidak mau ketinggalan dalam melestarikan budaya lokal terutama kesenian tari khas Kota Kudus, Sanggar seni puringsari Kudus bekerjasama dengan Dinas Pendidikan & Kebudayaan Jawa tengah, Dinas kebudayaan dan pariwisata Kudus, Dewan kesenian Kudus, Bakti Budaya Djarum Foundation, Surya Indah Motor dan Innova Indonesia Community (IIC), menggelar pemilihan Putra Putri Budaya 2017 tingkat Jateng dan DIY yang berlangsung di Gedung taman budaya sosrokartono Bae Kudus, Minggu (9/4/17).
Endang Tonny Supriyadi, panitia penyelenggara sekaligus pimpinan sanggar seni puringsari Kudus, melalui Adri (putranya, -Red) kepada isknews.com, mengatakan bahwa kegiatan yang digelar setiap tahunnya ini dalam rangka meningkatkan kreativitas pelajar remaja serta mengembangkan bakat designer di bidang modelling. Setelah sebelumnya juga menggelar lomba tari kretek ditempat yang sama pada sabtu, (8/4/2017).
Acara yang dibuka langsung oleh suami dari pimpinan sanggar, Supriyadi ini diikuti 80 peserta dari tingkat SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan Umum, “Tahun ini para peserta memperebutkan trofi bergilir dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Bupati Kudus,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, ada beberapa kategori busana yang perlombakan, diantaranya Hijab, Pesta, casual dan juga busana adat, Nantinya akan diambil juara terbaik 1, 2 dan 3, juara umum, dan terakhir juara Best of the Best.
Peserta pemilihan putra putri budaya 2017, dinilai oleh Lima juri berkompeten dibidangnya, yang menentukan mereka layak atau tidak untuk menjadi juara, diantaranya dua dari Kudus ada ehsan, etik. Dua dari Yogya ada agus dan wiwit dan satu dari semarang ada bayu ramli. “Mereka semua rata-rata mempunyai keahlian di bidang tari maupun modeling,” Imbuh Adri
Ditemui terpisah, Supriyadi yang juga memberikan sambutan pada pembukaan acara, dirinya berpesan “Teruskan budaya membangun di Kota Kretek, tapi jangan lupa bangun kebudayaannya,” Ujarnya
Supriyadi juga mengajak kepada warga Kudus yang ingin belajar tari kretek ataupun seni tradisonal, bisa mendaftarkan diri ke sanggar seni puringsari Kudus yang bermarkas di dua tempat, pertama di Jl. Bubutan 208 Barongan kecamatan Kota, Kudus, dan kedua, di Perumahan Muria Indah blok I No.849-850 kecamatan Bae, Kudus. (AJ/isknews.com)