Kudus, isknews.com – Teater pelajar SMP 4 Bae Kudus berhasil mengangkat narasi kemiskinan dalam pementasan bertajuk Blok B di Aula SMP 4 Bae, Rabu (17/7/2024).
Dalam pementasan itu, menampilkan adegan demi adegan yang menunjukkan potret keluarga yang terhimpit kebutuhan ekonomi.
Pentas garapan atas kolaborasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia bersama peserta workshop Seni Pertunjukan Teater Bakti Budaya Djarum Foundation (BBDF) dimainkan 13 aktor pelajar.
Pementasan yang digarap Dono dan Azizah itu menampilkan kisah anak remaja yang sedang dalam pertumbuhannya, terbentur dengan keadaan keluarga yang serba pas-pasan.
Guru Bahasa Indonesia SMP 4 Bae, Azizah menuturkan bahwa pentas berjudul Blok B menceritakan momen keluarga yang terjerat kebuntuan ekonomi.
Di tengah konflik, bapak sang anak meninggal dunia sehingga tragedi itu membuat anak yang semula nakal itu mulai menyadari sikapnya.
“Endingnya, sang anak dari keluarga itu akhirnya sadar dan memperbaiki diri setelah kejadian tersebut,” ujar Azizah.
Melihat antusias peserta dan penonton yang tinggi, Azizah menilai adanya semangat berkesenian dari para siswa. Dia menuturkan bahwa teater dapat menjadi salah satu wadah penting dalam menumbuhkan karakter siswa.
“Pertunjukan teater bagian dari seni. Dan melalui teater anak-anak bisa memahami diri, berkolaborasi, dan belajar menahan ego masing-masing,” ujarnya.
Ke depan ia bersama guru Bahasa Indonesia lainnya ingin lebih dalam dan luas lagi dalam mengenalkan seni teater kepada para siswa. Baik melalui ekstrakurikuler maupun menonton pertunjukan.
“Sebagai guru Bahasa Indonesia tentunya tantangan yang dihadapi adalah bagaimana agar kita bisa menggali bakat anak-anak. Utamanya di bidang seni,” ungkapnya.
Sementara itu, Tokoh utama dalam pementasan tersebut, Fatya mengaku senang bisa kembali ikut pentas. Produksi kedua ini merupakan momen yang harus dimaksimalkan.
“Dari awal di teater sempat harus belajar lebih. Tetapi semakin banyak belajar semakin banyak ilmu yang didapat,” ungkapnya. (AS/YM)