72 Tenant Santri Bangkitkan Ekonomi Pesantren Lewat Pameran UMKM di Kudus

oleh -311 Dilihat
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meninjau salah satu tenant Pameran Produk Unggulan UMKM Santri di sepanjang Jalan Sunan Kudus, Selasa (21/10/2025). (Foto: ist.)

Kudus, isknews.com – Sebanyak 72 tenant santri dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah turut ambil bagian dalam Pameran Produk Unggulan UMKM Santri yang digelar di sepanjang Jalan Sunan Kudus, Selasa (21/10/2025). Ajang ini menjadi wujud nyata semangat kemandirian ekonomi pesantren sekaligus bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri 2025 tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dipusatkan di Kabupaten Kudus.

Beragam produk unggulan hasil karya santri dipamerkan, mulai dari kuliner, busana muslim, hingga kerajinan tangan khas daerah. Antusiasme pengunjung terlihat tinggi sejak pembukaan, menandakan besarnya minat masyarakat terhadap produk-produk kreatif berbasis pesantren.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyebut kegiatan tersebut sebagai ajang apresiasi bagi santri dan pelaku UMKM yang telah berinovasi mengembangkan produk lokal. Melalui pameran ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal potensi besar ekonomi santri yang kini berkembang pesat di berbagai daerah.

“Jadi hari ini kita pusatkan di Kudus, dan kita undang UMKM dari berbagai daerah—baik binaan dinas, Bank Jateng, BI, Baznas, maupun pondok pesantren. Tujuannya untuk memperkenalkan karya-karya unggulan santri dan membuka peluang pasar yang lebih luas,” ujar Gus Yasin.

Ia menambahkan, beberapa produk pesantren di Jawa Tengah kini telah menunjukkan kualitas bersaing, bahkan berpeluang menembus pasar ekspor. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata dia, siap memberikan dukungan dari sisi permodalan dan kurasi produk agar mampu menembus pasar global.

“Kami akan terus melakukan kurasi agar produk UMKM santri bisa dikirim ke luar negeri. Kalau persoalannya permodalan, kita hadirkan solusinya lewat Bank Jateng, Bank Jateng Syariah, BI, dan Baznas,” jelasnya.

Menurut Gus Yasin, peringatan Hari Santri tahun ini tidak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga gerakan nyata untuk membangun ekonomi bangsa melalui pemberdayaan santri dan pesantren.

Sementara itu, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan Provinsi Jawa Tengah yang menempatkan Kudus sebagai tuan rumah puncak peringatan Hari Santri 2025 tingkat provinsi. Ia menilai, kegiatan ini menjadi ajang pembuktian bahwa santri mampu berkontribusi dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan.

“Ini kehormatan besar bagi Kudus. Kita tunjukkan bahwa santri bisa berkontribusi di berbagai bidang, termasuk UMKM. Kami sudah bekerja sama dengan banyak pihak untuk mendukung permodalan dan pengembangan usaha pesantren,” ucap Sam’ani.

Ia menambahkan, Pemkab Kudus tengah menyiapkan regulasi yang berpihak pada pesantren, termasuk Peraturan Bupati tentang retribusi pesantren yang diharapkan segera terbit setelah difasilitasi Kemenkumham dan Pemprov Jateng.

Dari deretan stan pameran, semangat kemandirian santri tampak jelas. Arum Wiranti, guru kuliner dari Ponpes Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jepara, mengaku bangga bisa ikut serta dalam pameran tersebut.

“Kami membawa produk dari tiga jurusan: kuliner, tata busana, dan animasi. Semua hasil karya santri. Ini kesempatan luar biasa untuk memperkenalkan karya kami ke masyarakat luas,” ujarnya.

Arum berharap, kegiatan semacam ini dapat terus digelar setiap tahun agar produk karya santri semakin dikenal dan mampu bersaing di pasar nasional.

“Pameran ini benar-benar memandirikan santri. Kami belajar tidak hanya mengaji, tapi juga berwirausaha,” tuturnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :