Kudus, isknews.com – Suasana ceria tampak di kelas menggambar Omah Dongeng Marwah saat anak-anak dengan penuh antusias mengikuti kegiatan bertema Cupid. Menggunakan pensil warna dan krayon, mereka menuangkan kreativitas dalam menggambar sosok dewa cinta dari mitologi Romawi tersebut. Kegiatan ini menjadi bagian dari cara unik dan edukatif dalam menyambut Hari Valentine.
Pendamping kegiatan, Arif Rohman, menjelaskan bahwa menggambar Cupid tidak sekadar melatih keterampilan seni, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak untuk mengenal sejarah dan mitologi.
“Sebagian besar anak-anak belum mengetahui siapa itu Cupid. Jadi, selain menggambar, mereka juga diperkenalkan dengan cerita di balik sosoknya melalui video edukatif,” ujar Arif.
Dalam sesi ini, anak-anak diberikan referensi gambar dari internet tetapi tetap didorong untuk berkreasi dengan gaya mereka sendiri. Beberapa anak bahkan menciptakan karakter Cupid versi mereka sendiri. Salah satunya, Roiha, yang membuat gambar unik dengan sentuhan personal.
Selain menggambar, kelas ini diawali dengan sesi presentasi materi sesuai minat anak-anak, yang menjadi bagian dari pendekatan belajar di Omah Dongeng Marwah. Metode ini dirancang agar anak-anak lebih aktif mengembangkan bakat dan wawasan mereka.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta. Radian, salah satu anak yang mengikuti kelas, mengaku senang bisa mengasah kreativitasnya.
“Kelas menggambar ini seru. Aku bisa bereksplorasi dengan gambaranku sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Febi mengungkapkan bahwa dirinya baru pertama kali mengenal Cupid dan merasa penasaran dengan kisahnya.
“Sebelumnya, aku cuma tahu ada gambar anak kecil bawa panah di kartu Valentine. Ternyata namanya Cupid, dan ada ceritanya juga,” katanya.
Cupid sendiri merupakan simbol cinta dalam perayaan Valentine. Dalam mitologi Romawi, ia digambarkan sebagai anak bersayap yang membawa busur dan panah, dipercaya dapat membuat orang jatuh cinta. Sosoknya semakin populer sejak era Victoria dan menjadi ikon yang lekat dengan perayaan Hari Valentine.
Dengan adanya kegiatan ini, anak-anak tidak hanya menyalurkan kreativitas mereka, tetapi juga memperoleh wawasan baru dengan cara yang menyenangkan. Omah Dongeng Marwah berharap kelas seperti ini dapat terus menjadi ruang belajar yang inspiratif bagi anak-anak di Kudus. (AS/YM)