Kudus, isknews.com – Kelompok Usaha Bersama Difabel Kudus (KUBE Difaku) adalah inisiatif pemberdayaan ekonomi yang berdiri pada tahun 2015. Berlokasi di Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Organisasi ini bertujuan untuk membantu para difabel di Kudus mengembangkan usaha mereka dan mengatasi berbagai tantangan dalam pemasaran produk, Jum’at (19/07/2024).
Kendala awal saat KUBE Difaku baru dibuat adalah sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah. Anggota KUBE Difaku harus belajar beradaptasi dari pemasaran konvensional ke digital marketing. Untuk mengatasi hal ini, berbagai pelatihan dilakukan guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para anggota dalam bidang pemasaran digital.
Kepala KUBE Difaku Rismawan Yulianto, menyampaikan bahwa sejak awal berdirinya KUBE Difaku terus berupaya meningkatkan kualitas produk melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan para anggotanya.
“Kami menghadapi tantangan dalam pemasaran, terutama di era digital ini. Tapi, dengan berbagai pelatihan, kami berhasil meningkatkan kemampuan anggota dalam pemasaran digital,” ujar Rismawan.
Saat ini Kelompok Usaha Bersama Difabel Kudus (KUBE Difaku) terus berkembang dan kini memiliki 30 anggota yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan produksi. Tiga kelompok produksi tersebut yaitu kelompok minuman herbal seperti serbuk jahe, jamu kunir asem, dan beras kencur. Kelompok produksi konveksi berbagai macam tas, serta kelompok produksi makanan ringan dan catering.
” Kalo produk yang paling banyak peminatnya tas mbak, dan itu biasa kita setor langsung di pasar dan di e-commerce,” Ujarnya.
Rismawan menekankan pentingnya penilaian berdasarkan kualitas produk, bukan hanya karena empati terhadap kondisi para difabel.
“Kami berharap masyarakat dan para stakeholder di Kudus bisa melihat dan menilai produk kami bukan karena rasa kasihan pada kami tapi berdasarkan kualitasnya, yang tidak kalah dengan produk-produk di luar sana,” jelasnya.
Saat ini produk hasil produksi Difaku Kudus telah tersebar ke seluruh Indonesia. Hal ini karena produk yang dipasarkan tidak kalah saing dengan produk produk diluaran sana serta pemasarannya yang bukan hanya melalui pemasaran langsung akan tetapi dengan memanfaatkankan e -commerce.
Isti salah satu pelanggan produk dari Jepara menyampaikan bahwa ia sudah beberapa kali membeli produk hasil KUBE Difaku. “Saya suka membeli tas di sini karena kualitasnya yang bagus harganya juga ramah di kantong,” ujar Isti. (Lutfiah)
