Jepara, isknews.com (Lintas Jepara) – Sikap toleransi antar umat beragama hingga kini masih terjaga di Desa Sukodono Kecamatan Tahunan. Selain Islam, di Desa ini juga terdapat agama lain yang dianut oleh warganya yakni Kristen dan Budha. Salah satu kegiatan yang menunjukkan kerukunan dan kebersamaan antar umat beragama yakni kegiatan bersih- bersih makam jelang Ramadhan. Hal ini disampaikan oleh Petinggi Desa Sukodono Sagiman, Selasa (23/5/2017).
Menurut Sagiman, sampai saat ini belum pernah terjadi perpecahan di desa yang dipimpinya yang disebabkan perbedaan keyakinan. Setiap kegiatan desa melibatkan semua warga tanpa membedakan agama. Salah satunya kegiatan rutin setiap tahun bersih-bersih makam desa jelang Ramadhan.“Kegiatan bersih-bersih makam warga Sukodono dilaksanakan berdasarkan hitungan tanggal Aboge. Biasanya, dilaksanakan pada pagi hari sehari sebelum puasa pertama,” katanya.
Di Desa Sukodono, terdapat bangunan Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) yang berada di tengah-tengah pemukiman dominasi warga muslim. Berjarak lebih kurang 2 kilometer ke arah utara dari gereja, berdiri bangunan vihara. Sementara, masjid dan mushola jumlahnya cukup banyak di desa yang terdiri dari 27 rukun tetangga ini. “Jika ada kegiatan seperti bersih makam, semua warga terlibat tidak memandang agamanya,” imbuhnya.
Selain bersih-bersih makam, kegiatan Thongtek yang hanya dilaksanakan saat Ramadhan juga melibatkan warga di luar Islam. Thongtek merupakan tetabuhan menggunakan kentongan guna membangunkan orang di malam hari untuk melaksanakan makan sahur.
Sementara itu, Enggar Ayang, warga Sukodono menyampaikan, saat lebaran Idul Fitri, umat nasrani pun tak menutup diri. Mereka juga berkunjung ke rumah-rumah tetangga yang merayakan Idul Fitri. “Ketika lebaran, tetangga nasrani juga berkunjung ke rumah saya bersalaman meminta maaf seperti warga muslim lainnya,” ujarnya. (ZA)
KOMENTAR SEDULUR ISK :