KUDUS , ISKNEWS.COM – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor bahan baku kantong semen senilai US$134,89 juta pada semester I/2016. Adapun, impor untuk sak semen jadi senilai US$38,71 juta.
Artinya sirkulasi kertas semen bekas memiliki kecenderungan terus bertambah dan meningkat sehingga bisnis kertas semen bekas cenderung memiliki harga yang relative stabil.
Hal itu disampaikan pengusaha pengumpul dan pemasok kertas semen asal Kudus, Sugiharto ( 40 ) waraga desa Terban kecamatan Jekulo kabupaten Kudus Jawa Tengah ( 20-04-2019 ).
“ Bisnis kertas semen menjadi alternative pilihan usaha kertas bekas sejak tahun 2017 sebab harga kertas jenis ini relative stabil.” Terangnya.
Sementara itu menurutnya kebutuhan kertas semen yang dirinya distribusikan lebih banyak dariluar kota Kudus.” Dari kabupaten Kudus hanya mampu memenuhi kebutuhan kertas semen hanya 20 % sisanya dari luar kota bahkan dari luar pulau.” Lanjutnya.
Sebagai pengusaha yang berangkat dari bimbingan orang tua Sugiharto memanfaatkan warga sekitar rumahnya untuk turut serta membantu mengembangkan usahanya.
“ Jumlah karyawan sekitar 30 orang dan 90 % berasal dari warga sekitar sedangkan sisanya dari luar kota .” Tuturnya.
Dirinya mengaku bahwa setiapharinya kebutuhan kertas semen yang dikirim ke perusahaan rekanan sebanyak 10 Ton.
“ Alhamdulilah untuk setiapharinya kita mengirim kertas semen hingga 10 Ton bahkan lebih dan untuk pengiriman kita menggunakan kendaraan dari rekanan agar kita bisa berbagi rejeki.” Pungkasnya. ( Mr )