Kudus, isknews.com – Tradisi buka luwur makam Mbah Kiai Ponco di Kelurahan Sunggingan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus kembali digelar dengan meriah. Tahun ini, rangkaian acara diwarnai dengan berbagai kegiatan, termasuk Gebyar UMKM Kuliner dan Kirab Kuliner yang berlangsung pada Minggu (6/7/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kelurahan Sunggingan bersama masyarakat setempat ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus pelestarian tradisi yang telah berlangsung turun-temurun. Tidak kurang dari tujuh rangkaian kegiatan disiapkan dalam rangka menyambut penggantian kain mori penutup makam atau buka luwur Mbah Kiai Ponco.
Lurah Sunggingan, Rikho Mahardika Gautama, menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat dalam menyemarakkan tradisi buka luwur. Ia menilai antusiasme warga dari tahun ke tahun semakin meningkat, khususnya dalam acara Kirab Kuliner yang kini memasuki tahun ketiga.
“Buka luwur bukan hanya soal tradisi religi, tapi juga wadah mempererat persatuan warga. Kami bersyukur masyarakat sangat antusias dan kegiatan ini semakin meriah tiap tahunnya,” ujarnya saat membuka Kirab Kuliner.
Rangkaian kegiatan diawali dengan Gebyar UMKM Kuliner sejak pagi hari, mulai pukul 06.00 WIB, di sepanjang jalan sekitar Masjid Al Muttaqin Dukuh Jetak Kembang. Beragam kuliner lokal dijajakan oleh warga, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Siang harinya, pukul 12.00 WIB, digelar Kirab Kuliner yang dimulai dari halaman Masjid Al Muttaqin. Warga Sunggingan dari berbagai RT turut ambil bagian, membawa gunungan hasil bumi, jajanan pasar, dan aneka makanan tradisional yang diarak mengelilingi wilayah kelurahan. Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti prosesi kirab yang menjadi ikon tahunan ini.
Acara inti buka luwur akan berlangsung pada Rabu (9/7/2025) malam, dimulai dengan pelepasan luwur dan doa bersama di kompleks makam Mbah Kiai Ponco. Kemudian Jumat pagi (11/7), dilanjutkan dengan doa rosul dan khatmil quran bil ghoib.
Pada malam harinya, akan digelar khataman Al-Qur’an dan prosesi pemasangan luwur. Sementara pada Sabtu sore (12/7), kegiatan tahlil umum akan diadakan dan ditutup dengan pengajian umum pada malam harinya, menghadirkan KH. Nur Rochim Al Abrori dari Semarang sebagai penceramah.
Dengan dukungan penuh masyarakat dan pemerintah kelurahan, tradisi buka luwur Mbah Kiai Ponco terus hidup dan menjadi sarana penguat identitas kultural dan religius warga Sunggingan. (AS/YM)