Kudus, isknews.com – Respons cepat dilakukan Bupati Kudus Sam’ani Intakoris usai menerima laporan adanya jembatan kecil ambrol di Dukuh Jawik, Desa Pladen, Kecamatan Jekulo, Rabu (4/4/2025) sore.
Ambrolnya infrastruktur tersebut sempat menyebabkan aliran air sungai meluap ke lahan pertanian warga.
Kunjungan dilakukan Bupati pada Sabtu (5/4/2025) pagi guna memastikan penanganan telah dilakukan dan situasi kembali aman.
Dari pantauannya di lokasi, Sam’ani menegaskan bahwa yang ambrol bukanlah tanggul utama sebagaimana yang dilaporkan warga, melainkan jembatan kecil milik desa.
“Ini aset desa, jadi nanti akan dianggarkan oleh pemerintah desa untuk dibangun ulang. PUPR juga sudah turun membantu membersihkan sisa-sisa material,” ujar Sam’ani di lokasi kejadian.
Ia menegaskan kondisi saat ini sudah kembali normal. Air yang sempat mengalir ke sawah warga kini telah surut dan tidak ditemukan genangan.
“Sudah aman. Air hanya lewat ke sawah, dan sekarang sudah surut,” katanya.
Peristiwa tersebut mendapat perhatian warga karena sebelumnya area tanggul sempat mengalami jebol serupa. Salah satu warga, Arif, menyampaikan bahwa titik yang sama sudah pernah ditangani secara darurat, namun kembali mengalami kerusakan sore harinya.
“Kemarin sudah jebol, sudah ditangani, tapi jebol lagi. Air masuk ke sawah,” ungkap Arif.
Dalam kesempatan itu, Bupati mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak membuang sampah ke sungai. Menurutnya, penyumbatan aliran air bisa menyebabkan limpasan air ke area pertanian maupun permukiman.
“Ini penting. Jangan buang sampah ke sungai, supaya aliran air tidak terhambat. Termasuk merawat talud dan parapet yang ada,” tegas Sam’ani.
Terkait pencegahan jangka panjang, Sam’ani menyebut bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) guna menangani kondisi sungai secara menyeluruh.
Ia juga meminta Dinas PUPR dan BPBD untuk sigap menangani insiden serupa di masa mendatang.
“Kalau kondisinya krusial, PUPR dan BPBD harus langsung hadir. Penanganan cepat sangat penting,” ujarnya.
Bupati juga mendorong agar pembangunan ke depan, termasuk jalan setapak dan saluran gorong-gorong di kawasan desa, dilakukan dengan mempertimbangkan fungsi mitigasi bencana.
Sinergi antara Pemkab, pemerintah desa, dan masyarakat menjadi kunci agar peristiwa serupa bisa dicegah di masa mendatang. Selain pembangunan fisik, edukasi publik soal pentingnya menjaga aliran sungai akan terus digencarkan.
Dengan perbaikan infrastruktur dan kesadaran kolektif warga, Sam’ani berharap wilayah Jekulo dan sekitarnya lebih tangguh dalam menghadapi ancaman banjir dan kerusakan lingkungan. (YM/YM)