KUDUS, isknews.com – Keberadaan wahana Waterboom di area Museum Kretek Kudus, hadir dan melengkapi wahana hiburan bagi anak-anak di kota Kudus ini, meski sebagian masyarakat menilai kontradiktif. Di satu sisi, Museum adalah obyek wisata yang erat hubungannya dengan sejarah, yakni sejarah tentang rokok kretek, sedangkan di sisi lain Waterboom adalah wahana hiburan yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan rokok kretek. Namun dengan dibangunnya wahana permainan anak-anak ini dimaksudkan agar anak-anak yang selama ini menganggap apatis destinasi wisata berformat museum, menjadi tertarik berkunjung ke Museum dengan daya tarik tambahan berupa wahana arena bermain bagi mereka.
Hal itu disampaikan oleh Rohzana, seorang guru TK dan Play Group, saat bertemu dengan isknews.com, Jumat (2/10). Menurut dia, anak-anak didiknya sekarang tidak lagi menganggap wisata ke museum sebagai wisata yang angker dan membosankan karena anak-anak tidak hanya disuguhi tampilan diorama, foto, patung ataupun barang barang kuno dan kusam yang jauh dari kesan menyenangkan bagi anak-anak meskipun kandungan nilai edukatifnya tinggi, namun sejak Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Kudus, dengan menambahkan fasilitas berupa wahana waterboom di dalam lingkungan Museum Kretek, anak-anak merasa gembira dan senang ketika di umumkan bahwa mereka akan belajar sejarah di museum “Kalau tujuannya agar pengunjung ramai atau meningkat, saya rasa hal ini tepat, apalagi wahana waterboom sedang ramai dan trend bagi anak-anak, dan tentu saja bagi pemkab ini bisa menghasilkan banyak uang”. jelas guru yang juga gemar menulis tersebut.
Sementara itu Agus Suparyanto seorang pengusaha Rokok di Kudus menyarankan, jika SKPD terkait ingin meningkatkan pengunjung Museum Kretek , pihak SKPD terkait disarankan untuk mengundang para pengusaha rokok kretek, untuk dimintai pendapatnya dan masukan-masukan apa, yang bertujuan meningkatkan prospek Museum Kretek. Kalau misalkan koleksi yang ada di Museum Kretek sekarang hini hanya-hanya itu-itu saja, pihaknya percaya para pengusaha masih menyimpan barang- barang kuno bersejarah, yang bisa dijadikan tambahan koleksi museum. “Dengan adanya tambahan koleksi itu, akan menarik minat pengunjung Museum Kretek. Yang diperlukan adalah promosi lewat media apapun, tentang perkembangan terbaru Museum Kretek,” tegas Agus.
Wahana bermain anak anak Museum Kretek yang berlokasi di Desa Getas Pejaten Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, dibiayai dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT) 2009. Museum yang konon satu-satunya di dunia, dibangun secara bertahap dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jawa Tengah pada 11 Desember 1984, diresmikan Menteri Dalam Negeri, Soepardjo Roestam 3 Oktober 1986, dengan biaya patungan dari Persatuan Perusahaan Rokok Kudus (PPRK) dengan pemerintah Kabupaten Kudus.
Penambahan wahana waterboom dilakukan pada 2009, bersamaan dengan dilakukannya rehabilitasi museum kretek dengan dana DBH CHT 2008 sebesar Rp 1 miliar dimana di arena museum tersebut juga terdapat movie theatre (semacam bioskop mini), kios cenderamata, replika rumah adat dan pengadaan taman lalu lintas untuk anak-anak. (DM)