Kudus, isknews.com – Manajemen Wana Wisata Pijar Park di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kudus kini telah mempersiapkan salah satu arena indoornya bagi penyiapan ruang khusus sebagai sebuah perpustakaan mini di destinasi wisata yang kini paling populer di kota kretek Kudus.
Menurut CEO Pijar Park, Yusuf, pihaknya menyebut penyediaan Perpustakaan di lokasi wisata yang dikelolanya itu sebagai bagian dari rencana besarnya dalam pengembangan wahana-wahana yang ada di lingkungan wana wisata tersebut.
“Kami menyebutnya sebagai Pojok Baca, nanti disamping kami menyediakan tempat yang nyaman untuk pengunjung membaca buku-buku, diruang sebelah ini (Ruang workshop) mereka juga dapat melihat dan mempraktekan sendiri cara pembuatan kopi khas disini,” terang Yusuf, Rabu (27/09/2023).
Sebelum ini pihaknya memang menyurati kepada Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah untuk diberikan sejumlah buku-buku bacaan untuk mengisi rintisan pojok baca.
“Kami juga perlu arahan dan konsultasi kepada Dinas Arpusda Kudus yang memiliki ahli-ahli perpustakaan untuk dapat mengelola perpustakaan di arena tempat wisata secara baik,” ujarnya.
Senada, Manager Operasional Pijar Park, Antono, berharap, dengan adanya buku-buku bacaan ini bisa memfasilitasi para pengunjung Pijar Park dalam gerakan literasi. Terlebih, wisatawan di Pijar Park juga banyak yang datang dari kalangan anak-anak sekolah.
“Banyak anak sekolah yang datang ke sini untuk mereka outbond, terus edukasi itu mereka kita giatkan untuk membaca. Wisatawan juga kebanyakan di sini berlama-lama, jadi kita bisa manfaatkan untuk membaca di sini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Arpusda Kudus, Sam’ani Intakhoris menyampaikan, ada 50 buku yang didistribusikan untuk Pojok Baca di Pijar Park. Ini sebagai bentuk program literasi untuk pengunjung di tempat wisata.
Pendistribusian buku bacaan, lanjut Sam’ani sebagai respon atas permintaan pengelola Pijar Park, yang menghendaki agar diberikan sejumlah buku. Gerakan ini pun diharapkan bisa menular untuk tempat wisata lainnya.
“Ini dalam rangka program literasi untuk wisatawan yang ada di Pijar Park, tidak hanya wisatawan tapi anak-anak juga, biar mereka setelah lelah menikmati destinasi, mereka istirahat mungkin makan sambil baca,” tuturnya.
Pihaknya juga meminta kepada pengelola Pojar Park, untuk bisa mengkomunikasikan terkait buku bacaan apa yang lebih disukai pengunjung. Sehingga, ke depannya program literasi hingga ke tempat wisata bisa terus berlanjut.
“Kalau ada lagi kita tambah. Semoga bermanfaat. Jangan lupa, nanti diedukasi kira-kira wisatawan yang disukai buku jenis apa, komik atau lainnya,” pesannya kepada Pijar Park. (YM/YM)
