Gandeng Lintas Sektor, DKK Kudus Gelar Penguatan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja dan Calon Pengantin

oleh -403 kali dibaca
Foto: DKK Kudus perkuat edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin untuk wujudkan generasi emas 2045. (Aris Sofiyanto/ISKNWS.COM)

Kudus, isknews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mengadakan pertemuan untuk memperkuat pemahaman tentang kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin di @HOM Hotel Kudus, Selasa (19/11/2024).

Acara ini juga membahas peran penting keluarga berencana (KB) dalam mendukung generasi emas Indonesia 2045.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Andini Aridewi melalui Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Muslimah menyampaikan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait.

“Sasaran kami mencakup kepala KUA dari sembilan kecamatan, anggota PKK, JPPA, KPA, organisasi seperti Muslimat, Fatayat, Salimah, serta pemegang program di 19 Puskesmas. Harapannya, lewat mereka dapat menjadi agen perubahan di masyarakat,” jelasnya.

Acara ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Maria Renny K., S.Psi., M.Psi.; dr. Najib Budhi Wardoyo, Sp.OG; dan Drs. Shulton, M.M., yang memberikan wawasan mengenai pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin.

Menurut Muslimah, salah satu permasalahan utama di Kabupaten Kudus adalah tingginya jumlah remaja yang menikah di bawah usia 20 tahun melalui dispensasi nikah. Hal ini memiliki dampak serius terhadap kesehatan reproduksi, yang belum matang untuk kehamilan.

“Reproduksi yang belum siap meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), stunting, dan perceraian. Ini menjadi tantangan besar bagi kami untuk memastikan remaja memiliki bekal yang cukup sebelum menikah,” ungkapnya.

Selain itu, Muslimah menekankan bahwa mempersiapkan generasi emas 2045 membutuhkan perhatian khusus dalam membangun keluarga yang sehat dan berkualitas. “Program ini mendukung pembentukan keluarga yang sehat untuk menciptakan generasi yang unggul,” tambahnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat menyampaikan edukasi kepada masyarakat dan menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan reproduksi. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :