Semarang – Hilangnya batasan menjual produk lintas daerah dan negara di era modern sekarang ini menuntut para pelaku usaha untuk lebih cerdas dan cermat untuk memasarkan produk-produknya. Media online telah menjadi tempat tanpa batas dalam setiap transaksi ekonomi yang dinilai sangat efektif dan efisien.
Dalam acara Seminar Nasional UMKM dan Dialog Entrepreneur di Hotel Patra Jasa Semarang, Kamis (26/11), masih banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang awam dengan peningkatan usahanya masing-masing. Rata-rata masih berorientasi untuk meningkatkan profit dan melupakan bagaimana mengembangkan usaha.
“Solusi UMKM sekarang ini adalah harus online, karena borderless. Setiap saat bisa upload rak mbayar. Seperti Kadin punya GetAsean.Com itu bisa dipakai untuk memasarkan produk karena bekerjasama dengan mereka yang ada di Asean. Maka ini contoh yang kita coba upgrade ke pelaku UMKM,” kata Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP.
Walau begitu, para pelaku UMKM juga harus memperhatikan beberapa aspek dalam menjalankan usahanya agar tetap survive dan berkembang. Di antaranya seperti soal knowledge yang harus cukup, keterampilan yang memadai, akses permodalan dari perbankan, dan yang terakhir adalah adanya pendampingan dari berbagai pihak.
Di sisi lain, pihak pemerintah sebagai pengambil keputusan dan pemangku kebijakan juga memiliki peran membantu dengan memfasilitasi UMKM yang ada. Contohnya dengan memberikan tempatruang pamer yang menampilkan produk-produk unggulan yang dihasilkan UMKM.
“Tapi kadang tempat pameran seperti itu jarang ada yang datang melihat, seperti showroomnya Smesco itu tidak ada yang datang. Katanya harus ada youth, woman, and netizen, kalau itu tidak ada maka tinggalkan saja,” kata Ganjar.
Pakar Marketing Hermawan Kartajaya dalam seminar tersebut juga mengatakan, saat ini para pelaku UMKM sudah saatnya naik kelas dan tidak sekadar memikirkan bagaimana meningkatkan profit. UMKM sudah seharusnya berkembang lebih baik dengan menciptakan inovasi, berani mengambil risiko, dan memasarkan produknya lebih luas lagi.
“Ada tiga tahap evolusi marketing tetapi kuncinya kreativitas untuk memasarkan produk ke pasaran. Penjual dalam bidang pemasaran membutuhkan kecerdasan kreativitas dalam menjual, selain faktor kekuatan lain yakni komunikatif dan bisa dipercaya,” katanya.
Tiga tahap evolusi marketing yang dimaksud meliputi Marketing 1.0 atau era produksentris dengan model penjualan murah terjangkau, Marketing 2.0 dengan kekuatan teknologi informasi, dan Marketing 3.0 yakni meyakini bahwa konsumen membutuhkan produk yang lengkap dan harapan yang tidak terabaikan.
“Kita sekarang ini memerlukan pemasaran yang model Marketing 3.0 ini karena kita memerlukan adanya emotional marketing yang digabungkan dengan human spirit,” katanya. (HJ)