Jateng, isknews.com – Kemelut di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat diharapkan segera berakhir. Sebab jika polemik yang diakibatkan oleh permasalahan dana Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari BUMN itu berkembang hingga berjilid-jilid, tentu sangat mempengaruhi kewibawaan PWI.
Hal itu diungkapkan Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS di sela-sela kegiatan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) oleh PWI Pusat, di Hotel New Puri Garden Semarang, Rabu (26/6/2024) .
‘’Adalah lazim sebuah dinamika terjadi dalam organisasi. Yang tak lazim adalah upaya mereka-mereka yang menginginkan agar persoalan di PWI Pusat dibuat berjilid-jilid,’’ ujar Amir.
Amir menegaskan agar PWI Pusat di bawah kepemimpinan Hendry Ch Bangun melalui forum SJI kali ini, berkomitmen untuk mengakhiri segera polemik tersebut. Sebab PWI merupakan rumah besar bersama yang harus dicintai, dihormati dan dijaga marwahnya.
Amir juga meminta semua hal yang berkaitan dengan marwah dan kehormatan PWI, bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan persaudaraan.
‘’PWI Jateng menekankan hati dan rasa dalam menyelesaikan persoalan. Harapan kami, PWI Pusat juga melaksanakan langkah yang sama,’’ pinta mantan pemimpin redaksi koran terbesar di Jawa Tengah ini.
Sebelumnya, PWI Jateng juga menyampaikan pernyataan sikap yang berisi lima butir sikap. Diantaranya mendorong pemulihan marwah organisasi yang bergantung pada arah sikap Pengurus PWI Pusat dan Dewan Kehormatan PWI Pusat. Tujuannya untuk menyelamatkan organisasi profesi ini ke posisi eksistensial.
Sikap lainnya, yakni mendesak para senior PWI di Pusat agar memfokuskan penyelesaian kemelut organisasi dengan mendengarkan suara-suara dari daerah/provinsi. Serta meminta para senior PWI di Pusat melepaskan diri dari segala ego dan kepentingan untuk menyelamatkan martabat organisasi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun yang hadir dalam SJI di Semarang, polemik di tubuh PWI segera tuntas pada akhir Juni 2024.
Dia mengaku persoalan yang dialami PWI Pusat, sebagai ujian yang sudah digariskan oleh Tuhan.
‘’PWI itu dekat dengan Pemerintah, tapi bukan pemerintah. PWI itu ibarat pohon besar, semakin besar maka semakin kencang angin yang meniupnya. InsyaAllah bulan Juni sudah selesai. Kami sudah koordinasi dengan Pak Sasongko (Ketua Dewan Kehormatan PWI Sasongko Tedjo),’’ pungkasnya. (AS/YM)