Gus Ali: Bingung dan Kagetan Penyakit Orang Sekarang -Selamatan Bumi Pesantenan

oleh -1,018 kali dibaca

Pati,ISKNEWS.COM-Penyakit orang di era globalisasi ini adalah mudah bingung dan kagetan, demikian disebut KH Agus Ali Masyhuri. Jika tak teratasi, kondisi itu seringkali menuntun pada arah yang kurang baik.
Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Selawat Sidoarjo, Jawa Timur itu hadir di Pati dalam Selamatan Bumi Pesantenan di Stadion Joyokusumo, Jumat (20/9) malam. Acara yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pati tersebut diawali dengan 100 hataman Alquran di Makam Ki Ageng Penjawi dan diikuti dengan istighasah serta pembaretan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

KH Agus Ali Masyhuri Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Selawat Sidoarjo, Jawa Timur member tausiyah dalam Selamatan Bumi Pesantenan, Jumat (20/9/2019) malam. (ivan nugraha)


Jajaran Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati dan Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Tengah hadir. Pembaretan sebagai bagian dari prosesi untuk menegaskan keanggotan Banser di Pati.
Gus Ali-sapaan akrab KH Agus Ali Masyhuri-menuturkan, istiqamah untuk berjuang dalam koridor kebenaran dan kebaikan yang sejuk, seperti diwariskan ulama Nusantara terdahulu perlu terus dijaga. Mengingat, hidup merupakan pergulatan kebenaran dan kebatilan.
“Jika kita tidak menyibukkan dalam kebatilan, maka akan disibukkan dalam kebatilan. Untuk itu, istiqamah berjuang dalam kebaikan harus selalu dijaga,” tutur Wakil Rais Syuriyah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur itu.
Gus Ali dalam tausiyahnya juga berpesan agar seluruh kader Ansor dan Banser serta warga NU secara umum, tidak mudah terjebak dalam kebingungan dan kaget dalam menyikapi dinamika kehidupan. Meneladani dan berpendirian teguh terhadap ajaran yang diwariskan ulama Nahdlatul Ulama.
Ketua PCNU Pati, Kiai Yusuf Hasyim menekankan dua hal kepada kader Ansor-Banser dan warga nahdliyyin yang hadir dalam Selamatan Bumi Pesantenan. Warga NU, terutama Ansor harus menjaga dua warisan ulama, yakni ajaran Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) Annahdliyyah dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saat ini bermunculan kelompok yang mengaku Aswaja, tetapi tidak sejalan dengan ajaran ulama solih dan wirai yang jelas sanad keilmuannya. Mereka juga berusaha mengubah NKRI. Maka dari itu, siapa pun yang ingin mengubah NKRI harus disadarkan karena tidak menghargai para pejuang bangsa, yang di dalamnya banyak kalangan ulama,” jelasnya.
Sekretaris PW GP Ansor Jawa Tengah Fahsin M Fa’al yang hadir mewakili Ketua Sholahudin Aly menyatakan, belakangan segelintir kelompok semakin gencar mencibir Ansor dan Banser. Namun, justru itu membesarkan badan otonom (Banom) NU itu.
“Kegairahan bernansor dan NU sekarang justru luar biasa. Karena itu, kebersamaan harus terus dijaga,” tandasnya.(IN)

KOMENTAR SEDULUR ISK :