Hari Kartini ala Ibu Bupati Kudus: Perempuan Berkarya, Keluarga Tetap Terjaga

oleh -1,470 kali dibaca
Perempuan bisa tetap berkarya tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri. Keluarga tetap yang utama." – Endhah Endhayani, Ibu Bupati Kudus. (Foto: Pemkab Kudus)

Kudus, isknews.com – Memperingati Hari Kartini, Istri Bupati Kudus Endhah Endhayani mengajak para perempuan, khususnya ibu rumah tangga, untuk terus berkarya dan berdaya, tanpa harus meninggalkan kewajibannya dalam mengurus keluarga.

Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kudus, Endhah meyakini bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mendorong kemajuan keluarga sekaligus perekonomian masyarakat. Namun baginya, keluarga tetap harus menjadi prioritas utama.

“Urusan rumah tangga itu nomor satu, tidak bisa digeser. Tapi bukan berarti perempuan tidak bisa berkarya. Banyak hal yang bisa dilakukan ibu-ibu untuk bantu ekonomi keluarga tanpa meninggalkan perannya di rumah,” ujar Endhah saat ditemui pada Sabtu, 19 April 2025.

Menurutnya, saat ini banyak ibu rumah tangga yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan usaha mikro. Karena itu, pihaknya bersama TP PKK, Dekranasda, serta Disperinkop dan UKM Kudus siap menggeliatkan kembali berbagai pelatihan dan pembinaan, termasuk melalui program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).

“Ke depan kita akan rangkul dan bina para ibu rumah tangga agar produknya bisa lebih kreatif dan inovatif. Kita bantu juga dalam pengurusan PIRT maupun sertifikat halal,” terangnya.

Lebih jauh, Endhah menuturkan pengalamannya mendampingi suami, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, sejak masa awal karier sebagai ASN pada 1996. Berbagai dinamika kehidupan ia lalui bersama organisasi Dharma Wanita, yang turut membentuk karakter dan pemahamannya tentang pentingnya peran perempuan.

“Saat menjadi istri Sekda Kudus, saya menjabat sebagai ibu Dharma Wanita. Di sana saya belajar bahwa menghadapi permasalahan tidak bisa hanya dari satu sisi, tapi harus dari berbagai sudut pandang,” kenangnya.

Endhah juga menekankan pentingnya pendidikan dan pengalaman sebagai bekal bagi perempuan agar mampu menjadi ibu rumah tangga yang tangguh dan bijaksana. Pendidikan menurutnya tidak melulu soal akademik, tetapi juga mencakup akhlak, tutur kata, dan perilaku.

“Sebagai figur seorang ibu, saya sering mendapat curhatan dari sesama istri ASN. Dari situ saya belajar banyak. Harapan saya, para ibu bisa lebih produktif, mandiri, tapi tetap menjadikan keluarga sebagai yang utama,” pungkasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :