Pati-Lebaran hari ke 3 minggu 19 Juli 2015 masyarakat Desa Bringin,Desa Tlogomojo dan Desa Dukuh mulyo yang letak geografisnya berada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Juwana,Kecamatan Batangan dan Kecamatan Jakenan disuguhi kebakaran hebat pada areal pertanian tebu.Menurut informasi yang didapat awalnya seseorang yang tidak diketahui namanya membakar ilalang di lokasi tidak jauh dari lahan pertanian tebu hingga akhirnya merembet ke lokasi tebu milik Bp.Karnoto 50 tahun warga Desa tlogomojo kecamatan Batangan Kabupaten Pati.
Kejadian terbakarnya lokasi pertanian tebu ini diperkirakan terjadi pada pukul 07.30 pagi hari dari lokasi milik Bp.Karnoto hingga merembet pada lokasi pertanian tebu Desa Bringin dan Dukuh Mulyo.Situasi lebaran yang semestinya penuh suka cita berkumpul dengan keluarga dengan kejadian ini sontak membuat masyarakat sekitar berlarian.Turut berpartisipasi dalam pemadaman kebakaran tersebut
Kapolsek Juana beserta jajaranya,muspika beserta anggota koramil juwana,BPBD dan organisasi masyarakat beserta pemadam kebakaran sebanyak 4 unit kendaraan Damkar dari Garuda Food dan Dinas Damkar Kabupaten Pati.
Hasil sementara kerugian ditafsir hampir 1 Milyar dengan luas areal terbakar diperkirakan kurang lebih 33 Ha diantaranya areal pertanian milik:
1.Karnoto Desa Tlogomojo 7 Ha
2.Kades Ds.Bringin Suyitno 8 Ha
3.Karwito Ds.Bringin 3 Ha
4.Subawi Ds.Bringin 2 Ha
5.Sukardi Ds.Bringin 2 Ha
6.Suminah Ds.Bringin 2 Ha
7.H.Tomo Ds.Dukuh Mulyo 6 Ha
8.Sugi Ds.Bringin 3 Ha
hingga informasi ini dikabarkan masyarakat di sekitar lokasi masih berjaga-jaga dikwatirkan masih adanya titik-titik api yang mungkin belum terdeteksi yang bisa memicu kebakaran kembali.
Salah seorang wartawan Sinar Pagi News Sugito yang berada lokasi kejadian menuturkan bahwa abu bekas kebakaran areal tebu mencapai radius 20 KM hingga ke wilayah Kecamatan Pati Kota Kabupaten Pati.
Dengan kejadian seperti ini wartawan Sinar Pagi News Sugito mengharapkan masyarakat di sekitar lokasi areal pertanian tebu lebih berhati-hati dalam melakukan aktifitas pembakaran ilalang atau bekas panen lokasi pertanian terutama dimusim kemarau agar tidak terulang kembali peristiwa yang sama.(tim)