Kudus, isknews.com – Mantan aktivis mahasiswa yang kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kudus, Kholid Mawardi, mengajak mahasiswa untuk bangkit dari stagnasi dan kembali mengambil peran sebagai penggerak perubahan sosial dan politik di tengah masyarakat.
Ajakan tersebut disampaikan Kholid saat menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Peran Mahasiswa dalam Demokrasi dan Penyampaian Pendapat di Muka Umum”, yang digelar Polres Kudus pada Kamis (7/8/2025) di Hall Hotel @Hom Kudus.
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 170 peserta dari unsur mahasiswa, akademisi, legislatif, dan pejabat utama Polres Kudus. Organisasi kemahasiswaan seperti PMII, HMI, IMM, GMNI, serta BEM dari berbagai kampus di Kudus turut hadir meramaikan forum.
Kholid: Mahasiswa Jangan Kalah Semangat dari Aktivis Senior
Dalam forum yang membahas peran strategis mahasiswa dalam demokrasi tersebut, Kholid menyoroti menurunnya semangat gerakan mahasiswa pasca-reformasi. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kecenderungan apatisme di kalangan mahasiswa saat ini.
“Mahasiswa hari ini harus berani keluar dari zona nyaman. Jangan hanya sibuk akademik tanpa hadir di tengah masyarakat. Jangan kalah semangat dengan aktivis senior yang dulu bergerak tanpa fasilitas,” tegas Kholid.
Menurutnya, tantangan hari ini bukan sekadar melawan ketidakadilan, tetapi juga menjaga semangat kritis dan idealisme dalam iklim demokrasi yang sudah terbuka.
Organisasi Mahasiswa Adalah Sekolah Kepemimpinan
Kholid juga mengingatkan bahwa keterlibatan dalam organisasi bukan hanya kegiatan sampingan di kampus, melainkan ruang latihan bagi calon-calon pemimpin masa depan. Ia menekankan pentingnya integritas, keberanian bersuara, dan kedewasaan dalam berpikir.
“Di sinilah tempatnya mahasiswa belajar menyusun ide, mengatur strategi, membangun komunikasi. Ini bekal kalian nanti saat benar-benar berada di medan pengabdian,” katanya.
Kholid pun mengapresiasi inisiatif Polres Kudus yang mau membuka ruang diskusi sehat dengan mahasiswa. Menurutnya, langkah ini mencerminkan perubahan positif dalam tubuh institusi kepolisian yang kini semakin terbuka dan humanis.
Mahasiswa dan Polri: Sinergi Demi Demokrasi yang Sehat
FGD ini juga diisi oleh narasumber lain, seperti Ketua KPUD Kudus Ahmad Amir Faishol dan akademisi Yusuf Istanto. Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo membuka acara dengan menekankan pentingnya mahasiswa menyampaikan aspirasi secara cerdas, santun, dan dalam koridor hukum.
Semua narasumber sepakat bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi penjaga demokrasi, namun dengan tetap menjunjung tinggi etika, hukum, dan stabilitas sosial.
“Demokrasi tanpa mahasiswa akan kehilangan nyawa, dan mahasiswa tanpa arah perjuangan akan kehilangan jati diri,” pungkas Kholid. (AS/YM)




