Kudus ASIK, Langkah Nyata Menuju Kota Bersih dan Berkelanjutan

oleh -1,270 kali dibaca
Mitra Kudus ASIK yang terdiri dari katering, rumah makan, perusahaan, hotel, pasar dan pelayanan umum di Kab. Kudus mengunjungi Pusat Pengolahan Organik (PPO) di kawasan OASIS Djarum Factory, Rabu 26/2/2025 (Foto: Istimewa/BLDF)

Kudus,isknews.com – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) terus berkomitmen dalam mendukung aksi pelestarian lingkungan, khususnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Sejak 2018, BLDF telah membangun Pusat Pengolahan Organik (PPO) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang berperan penting dalam mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk.

Melalui inisiatif ini, sebanyak 370 mitra yang berasal dari rumah makan, pasar tradisional, masyarakat desa, hotel, hingga sektor korporasi turut berkontribusi dalam pengelolaan sampah.

Tidak berhenti di situ, BLDF juga menaruh perhatian besar pada peningkatan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pemilahan sampah.

Pada tahun 2022, gerakan digital “Kudus ASIK (Apik Resik)” dibentuk sebagai bentuk sinergi antara BLDF dengan Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH). Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat, terutama generasi muda, dalam memilah sampah sejak dini.

“Melalui gerakan digital Kudus ASIK, kami ingin mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar memilah sampah menjadi bagian dari keseharian mereka. Dengan begitu, lingkungan yang bersih dan sehat bisa tercapai secara berkelanjutan,” ujar Mutiara Diah Asmara, Director – Communications Djarum Foundation, Rabu (26/02/2025).

Pemerintah Kabupaten Kudus pun turut mendukung penuh inisiatif ini. Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti, yang hadir mewakili Bupati Kudus, menegaskan bahwa Kudus ASIK merupakan langkah strategis dalam mewujudkan Kudus yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Optimalisasi pengelolaan sampah menjadi fokus utama kami. Kudus ASIK dapat menjadi motor penggerak kesadaran warga untuk memilah sampah sejak dini. Kami mengapresiasi BLDF yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam menciptakan perubahan nyata sekaligus memberdayakan masyarakat,” tutur Revlisianto.

Selain menggandeng pemerintah, BLDF juga melibatkan tokoh-tokoh muda sebagai influencer Kudus ASIK guna menyebarluaskan pesan edukatif mengenai pengelolaan sampah. Salah satu influencer, Isman Ridhwansah, menilai bahwa masyarakat Kudus semakin sadar akan pentingnya memilah dan mengelola sampah.

“Oleh karena itu, konten edukasi di media sosial harus dirancang secara kreatif agar lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh masyarakat luas,” ujarnya.

Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2025, BLDF mengadakan diskusi bertema “Kudus ASIK Menuju Kudus Ciamik.” Acara ini menghadirkan berbagai pihak yang aktif dalam pengelolaan sampah, termasuk Deputy Program Manager BLDF, Redi J. Prasetyo.

Menurut Redi, pencapaian mitra dalam memilah sampah patut diapresiasi, dan ia berharap jumlah mitra yang terlibat akan terus bertambah demi pengelolaan sampah yang lebih optimal.

Selain diskusi, BLDF juga mengadakan lokakarya untuk mitra bank sampah guna meningkatkan kapasitas mereka dalam menciptakan solusi inovatif berbasis daur ulang. Lokakarya ini difasilitasi oleh Ikbal Alexander, pendiri Kertabumi Recycling Center, yang memberikan wawasan mengenai pengolahan limbah menjadi produk kreatif bernilai ekonomis.

Melalui berbagai program dan kegiatan ini, BLDF berharap Kudus bisa menjadi contoh kota dengan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat semakin nyata dan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.