Lajnah Falakiyyah NU Kudus Gelar Sholat Gerhana Bulan dan Nonton Bareng

oleh -1,146 kali dibaca
Foto: Tim Lajnah Falakiyyah saat foto bersama usai menggelar pemantauan gerhana tahun lalu. (Istimewa/isknews.com)

Kudus, ISKNEWS.COM – Fenomena ‘Super Blue Blood Moon’ atau Gerhana Bulan Total (GBT) pada akhir Januari ini begitu istimewa. Untuk itu, Pengurus Masjid Agung Kudus bersama lembaga Lajnah Falakiyyah Nahdhatul Ulama (LFNU) Kudus menggelar Sholat Gerhana Bulan  (khusuf) di Masjid Agung Kudus, 13 Jumadil Awal 1439 H atau Rabu (31-1-2018) malam.

Secara astronomis Gerhana Bulan Total bisa diamati di lndonesia, termasuk Kabupaten Kudus. Setelahnya, usai melaksanakan sholat khusuf, dilanjutkan dengan pengamatan bersama atau nonton bareng jalannya peristiwa alam itu di halaman Masjid Agung Kudus.

Hal itu dikatakan M. Agus Yusrun Nafi’, Panitia pelaksana, saat dihubungi isknews.com Rabu (31-1-2018).

Dikatakan Agus, Nantinya, turut hadir juga dari Pengurus Masjid Agung Kudus, Lembaga Falakiyah NU Kudus, Pondok Pesantren SIRAJUL HANNAN Jekulo Kudus, Pondok Pesantren Darul Hasanah 29 Ngembalrejo Kudus, Kudus Astronomi Club (KAC), Lembaga Hisab Rukyat Al Kawaakib Kudus, IPNU IPPNU cabang Kudus dan masyarakat luas.

Ketua Pengurus Cabang (PC) Lajnah Falakiyyah NU kudus itu menjelaskan, pada Gerhana Bulan Total kali ini akan mengalami 7 fase, dimana Awal Gerhana Penumbra terjadi pada pukul 17:51:15 WIB, Awal Gerhana Sebagian pukul 18:48:27 WIB, dan Awal Gerhana Total pukul 19.51:47 WIB.

Selanjutnya Puncak Gerhana terjadi pada pukul 20:31:00 WIB, Akhir Gerhana Total pukul 21:07:51 WIB, Akhir Gerhana Sebagian 22:11:11 WlB dan terakhir Akhir Gerhana Penumbra pukul 23:08:27 WIB.

“Mari Gerakkan Ummat untuk Melakukan Sholat GERHANA (Khusuf) Berjamaah di Masjid-masjid dan Musholla sekitar,” pesannya

Seperti yang telah dilansir dari laman kemenag.go.id, secara umum, masyarakat Indonesia bisa melaksanakan sholah gerhana bulan mulai pukul 18:48 s.d 22:11 waktu Indonesia Barat (WIB), antara pukul 19:48 s.d 23:11 untuk wilayah Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), dan antara pukul 20:48 s.d 00:11 untuk wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT).

Adapun shalat gerhana dilakukan sebanyak 2 raka’at. Setiap rakaat dilakukan dengan 2 kali ruku’ dan 2 kali sujud, Berniat, Takbiratul Ihram, Membaca Doa Istiftah & Berta’awudz, Membaca Alfatihah, Membaca Surat yang Panjang yang dikeraskan.

Kemudian Ruku (dianjurkan yang lama), Bangkit dari Ruku’ (I’tidal) sambil mengucapkan “Sami’Allahu liman hamidah, Rabbana Wa lakal hamd”.

Setelah i’tidal tidak langsung sujud, akan tetapi tetap berdiri, Membaca ALFATIHAH kembali, lalu membaca surat dari Alqur’an (yang lebih singkat dari sebelumnya), RUKU’ lebih Singkat dari sebelumnya, Bangkit dari Ruku’ (I’tidal).

Lalu, Sujud yang lamanya seperti Ruku’, Duduk diantara 2 Sujud dan Sujud Kembali, Bangkit dari Sujud lalu melanjutkan Rokaat kedua seperti Rokaat Pertama, kemudian Tasyahud dan terakhir Salam.

“Di sunnahkan juga ada khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah,” terangnya (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.