Lapangan di Kudus ini Jadi Ruang Hiburan, Pengusaha Sound System Gelar Cek Sound Gratis

oleh -95 Dilihat
Penampakan lapangan Gandongan di Dukuh Golan, Desa Golantepos, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus saat cek sound dijadikan hiburan untuk warga. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Lapangan Gandongan di Dukuh Golan, Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, kini menjelma menjadi ruang hiburan keluarga yang hidup dan penuh warna. Warga dimanjakan dengan hiburan gratis dari para pengusaha sound system yang melakukan cek sound di lokasi tersebut dengan penyanyi di iringi musik bergenre dangdut.

Kepala Desa Golantepus, Nur Taufiq, menjelaskan bahwa kegiatan ini murni merupakan inisiatif dari para juragan sound system yang ingin mencoba kualitas audio peralatan mereka sekaligus menghibur masyarakat. “Malam ini kami dapat hiburan gratis. Desa tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Mereka cek sound, warga terhibur,” ungkapnya, Sabtu malam (12/7/2025) di Lapangan Gandongan, RT 6 RW 4.

Tercatat ada enam sound system yang bergantian tampil. Para pengusaha berasal dari berbagai wilayah, seperti Kirig, Hadiwarno, Gulang dan lainnya. Kegiatan serupa sudah digelar dua kali, dan direncanakan akan berlangsung rutin satu hingga dua bulan sekali.

“Ini sangat menguntungkan bagi kami, selain sebagai hiburan juga berdampak pada ekonomi warga. Mereka bisa refreshing,” tambah Nur Taufiq.

Selain cek sound, setiap malam Minggu juga digelar layar tancap menggunakan proyektor sebagai sarana hiburan alternatif. Sementara kegiatan besar yang melibatkan pentas seni dan kreasi anak-anak sekolah seperti dari SMK PGRI, SMK Ma’arif 3, SMK Sultan Agung, hingga jenjang PAUD dilaksanakan empat kali dalam setahun.

Sementara itu, Koordinator UMKM Gandongan Bersinar, Arus Harhara, menjelaskan bahwa kegiatan ini sekaligus memberdayakan pelaku UMKM dan PKL. Sekitar 80 pelapak dari dalam dan luar desa ikut ambil bagian. “Yang berjualan tidak boleh mremo dan harganya harus wajar. Tujuannya menciptakan ruang publik yang ramah keluarga,” jelas Arus.

Acara berlangsung mulai pukul 20.00 hingga 23.00 WIB. Pengelolaannya ditangani oleh Pemdes dan Karang Taruna Jaya, termasuk urusan listrik yang disuplai dari genset. Untuk kebersihan, UMKM yang berjualan dikenakan biaya ringan sebesar Rp3.000 per malam, yang dikelola secara swadaya oleh karang taruna.

“Yang penting, saat Magrib dan waktu anak-anak mengaji, suara tidak boleh dimainkan agar tidak mengganggu kegiatan keagamaan. Kami ingin hiburan dan spiritual berjalan beriringan,” tandas Nur Taufiq.

“Lapangan Gandongan kini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga wadah untuk tumbuhnya kreativitas, ekonomi, dan keharmonisan antarwarga, yang benar-benar menjadikannya ikon ruang publik,” pungkasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :