Kudus, isknews.com – Meski dua tahun berturut-turut Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah (Lazismu) Kudus akui gagal mencapai target yang di amanatkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah yakni sebesar Rp 2 Miliar. Namun pada tahun 2023 ini seiring dengan ditempatinya gedung pelayanan Lazismu yang baru, pihaknya optimis akan dapat bahkan melewati angka capaian tersebut.
Ketua Badan Pengurus (BP) Lazismu Kudus, Nadhif menyampaikan, pihaknya akan fokus memprioritaskan program beaya pendidikan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Sejak dua tahun terakhir ini Lazismu Kudus telah berkonsentrasi pada progam bantuan bagi pelajar kurang mampu dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga mahasiswa. Perguruan tinggi kami tak hanya di tingkat S1 tapi juga sampai S2. Saat ini ada 15 mahasiswa yang sudah dibantu. Dengan nilai untuk semua mahasiswa pertahun sekitar Rp 50 juta,” terangnya kepada awak media usai peresmian gedung baru Lazismu oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus, Kamis (18/05/2023).
Selain memberikan bantuan, dia juga menyebut untuk mahasiswa juga diberi pembekalan ketrampilan. Oleh karenanya syarat keaktifan mahasiswa tersebut tetap menjadi bahan evaluasi.
“Setiap semester kami seleksi sebagai bahan motivasi. Misalkan ada Indeks prestasi (IP) yang harus dicapai, tingkat keaktifannya, kadang juga kami beri pembekalan berorganisasi di kantor maupun di perhimpunan sehingga berpengalaman saat bermasyarakat nantinya,” imbuhnya.
Tak hanya pendidikan Lazismu Kudus juga telah dan akan meningkatkan volume dan jenis bantuannya kepada para pelaku UMKM, rencananya program pemberdayaan tahun ini akan menyasar peternak kambing, pelatihan cukur, dan pedagang kaki lima (PKL).
“Kami melihat PKL seperti pedagang sempolan menjadi potensi besar. Dengan modal sedikit namun mampu memberi hasil yang baik. Apalagi salah satu donatur kami ada yang telah sukses berawal dari sana. Kami akan berikan tutor dari cara memasak hingga marketingnya,” ujarnya.
Dijelaskannya, untuk pemberdayaan pedagang sempolan ini kemungkinan akan kita jalankan setelah ini. dengan target peserta yang tidak usah banyak dulu.
“Kita coba salurkan pada 10 orang dulu,” katanya.
Sementara yang telah ia realisasikan untuk para pelaku UMKM saat ini adalah pemberdayaan bagi para peternak kambing.
“Pemberdayaan peternak kambing, yang kebetulan kemarin pelatihannya sudah dilakukan itu kan 32 peserta, baru 10 yang mendapatkan, kekurangannya akan kita berikan tahun ini,” ujarnya.
Nantinya, Lazismu akan bekerjasama dengan para pelaku bisnis UMKM untuk bisa memberikan pelatihan kepada para peserta. Kemudian, juga akan menggandeng tutor di bidang marketing yang dirasa sudah profesional.
Selain pemberdayaan masyarakat, Nadhif mengatakan bahwa Lazismu juga akan melanjutkan program-program lainnya, seperti di bidang lainnya.
“Di bidang kesehatan, Lazizmu memberi bantuan subsidi biaya berobat dan layanan ambulance,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kudus Hilal Madjdji yang mewakili PDM Kudus dalam peresmian gedung pelayanan Lazismu menyampaikan, bahwa program dan kinerja Lazismu Kudus setiap tahun terus mengalami peningkatan. Termasuk pentasyarufan kepada pelajar dan mahasiswa.
“Kami menilai kinerja Lazismu Kudus ini cukup membanggakan. Memang programnya tidak sekedar berbagi tapi juga pemberdayaan untuk pelajar atau mahasiswa kurang mampu dan masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya,” katanya.
Pihaknya berharap, Lazismu terus memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi masyarakat. Baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan masyarakat. (YM/YM)