Kudus, isknews.com – Dalam upaya menanamkan semangat cinta tanah air dan memperkuat karakter generasi muda, DPD LDII Kabupaten Kudus menggelar Seminar Wawasan Kebangsaan yang berlangsung di GSG Syaifuddin Zuhri, Desa Panjang, Sabtu (28/6/2025). Kegiatan ini diikuti sekitar 100 peserta, terdiri dari pemuda-pemudi LDII serta pengurus PAC dan PC LDII se-Kabupaten Kudus.
Seminar ini merupakan bagian dari program pembinaan generasi muda, dengan dukungan hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kesadaran nasionalisme di kalangan pemuda.
Dalam sambutannya, Ketua DPD LDII Kabupaten Kudus, Muhammad As’ad, menyampaikan bahwa tantangan masa depan bangsa membutuhkan generasi muda yang memiliki pemahaman kebangsaan yang kuat. Ia menegaskan pentingnya membekali diri dengan nilai-nilai nasionalisme dan mempertahankan semangat persatuan di tengah perubahan zaman.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Kudus, Muhammad Fitriyanto, hadir sebagai narasumber utama. Ia menyampaikan bahwa generasi muda perlu terus menguatkan kecintaan terhadap tanah air, serta menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Fitri juga mengapresiasi inisiatif kreatif dari generasi muda LDII Kudus, yang mendorong pemerintah lebih aktif dalam menghadirkan konten-konten digital bertema kebangsaan agar lebih dekat dengan anak muda.
Dari jajaran TNI, Kapten Inf Sri Widodo, yang mewakili Dandim 0722/Kudus, turut memberikan materi. Ia mengingatkan tentang semakin menipisnya rasa nasionalisme di kalangan sebagian generasi muda. Ia mengajak peserta untuk menghidupkan kembali semangat cinta tanah air, serta menjadi generasi yang peduli terhadap keutuhan bangsa.
Perwakilan dari DPW LDII Provinsi Jawa Tengah, Andi Sunyoto, juga memberikan pandangannya. Ia menekankan bahwa organisasi masyarakat memiliki peran besar dalam menjaga keberagaman dan memperkokoh NKRI, terutama di tengah era arus informasi yang semakin cepat dan luas.
Jalannya acara dipandu dengan baik oleh Royan Hanung Anindito sebagai moderator. Dengan gaya yang komunikatif, ia berhasil menghidupkan suasana diskusi dan mendorong peserta untuk aktif bertanya dan berdiskusi.
Menjelang penutupan acara, Royan menyampaikan kesimpulan utama seminar, bahwa pemuda LDII Kudus memiliki tanggung jawab besar sebagai motor penggerak bangsa, dengan tetap menjaga nilai-nilai iman, akhlak, nasionalisme, dan kecintaan terhadap tanah air.
Ia juga mengajak seluruh peserta untuk berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI dan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Penutupan seminar menjadi momentum penyemangat bagi para peserta untuk terus bergerak dan berkontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa.
Dengan bekal wawasan kebangsaan yang diperoleh, para pemuda LDII Kudus diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang tak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga tangguh dalam menjaga nilai-nilai persatuan, serta adaptif dalam memanfaatkan teknologi untuk menyuarakan nasionalisme di era digital. (AS/YM)
