Kudus, isknews.com – Program Studi Akuntansi Universitas Muria Kudus (UMK) sukses menggelar Seminar Nasional Akuntansi (SEMANAK) bertajuk “Toward Balance Sustainability Accounting Through Green Accounting and Optimizing Accountants in Digital Era” pada Senin, 2 Desember 2024. Seminar ini bertempat di Ruang Seminar lantai 4 Gedung Rektorat UMK dan dilaksanakan secara hybrid dengan 350 peserta yang hadir baik secara daring maupun luring.
Acara ini berfokus pada pengintegrasian akuntansi hijau (green accounting) dan optimalisasi peran akuntan di era digital. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMK, Dr. Kertati Sumekar, S.E., M.M., membuka seminar dengan menekankan pentingnya kepemimpinan hijau (green leadership) dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Menurutnya, akuntansi hijau tak hanya mendukung keberlanjutan finansial perusahaan, tetapi juga kelestarian lingkungan.
“Green leadership menjadi kunci utama dalam mendorong keputusan yang ramah lingkungan sekaligus menguntungkan secara ekonomi,” ungkap Kertati.
Hadir sebagai narasumber utama, Puji Harto, S.E., M.Si., Ph.D., Akt., C.A., dari Universitas Diponegoro, membahas berbagai aspek penting dalam green accounting. Ia menyoroti prinsip 3P—Profit, People, dan Planet—yang menurutnya harus menjadi landasan perusahaan dalam menciptakan keberlanjutan bisnis.
“Perusahaan kini dituntut untuk tidak hanya mengejar profit, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan. Dengan mengintegrasikan ketiga elemen ini, perusahaan dapat bertahan di masa depan sekaligus mendukung keberlanjutan global,” jelas Puji Harto.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya teknologi digital dalam mendukung pelaporan keberlanjutan yang lebih transparan dan akurat. Teknologi ini, menurutnya, mampu mempermudah proses audit dan memenuhi tuntutan pasar yang semakin menuntut akuntabilitas dalam pengelolaan lingkungan.
“Profesi akuntan memiliki peran strategis dalam menyusun laporan keberlanjutan yang dapat menjadi panduan perusahaan dalam mengelola dampak lingkungan,” tambahnya.
Seminar ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak praktisi akuntansi dan pemimpin bisnis untuk menerapkan prinsip keberlanjutan di setiap aspek operasional perusahaan, demi menciptakan dunia usaha yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. (AS/YM)