Masan Terpilih Ketua DPC PDIP Kudus, Rina Tamzil Masuk Jajaran Wakil Ketua

oleh -1,792 kali dibaca
Ketua DPC PDIP Kudus terpilih Masan duduk berdampingan dengan Rina Tamzil dan Sekretaris Yusuf Roni (Foto: Istimewa)

Kudus, isknews.com  – Tak ada lawan abadi dan tak ada kawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi, begitulah gambaran yang seringkali di tampilkan dalam dunia perpolitikan, hal itu seperti yang terjadi pada hasil Konfercab PDIP Kabupaten Kudus yang digelar di Semarang, telah memilih Masan Mantan Ketua DPRD Kudus yang juga mantan cabup dalam Pilkada Kudus 2018 sebagai Ketua DPC Kabupaten Kudus untuk masa bakti lima tahun ke depan, Minggu (14/07/2019).

Namun yang cukup mengejutkan, dari susunan kepengurusan yang dibentuk, muncul nama Rina Tamzil yang menduduki jabatan wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai. Hal ini cukup di luar prediksi mengingat Rina Tamzil selama ini bukan kader PDIP dan juga notabene adalah isteri Bupati Kudus HM Tamzil yang pada Pilkada lalu merupakan rival utama Masan.

Sementara, untuk posisi pengurus harian lainnya, Sekretaris DPC PDIP sebelumnya, Ahmad Yusuf Roni kembali menempati posisinya. Sementara, untuk bendahara dijabat oleh Joni Suryono  yang sebelumnya juga menjabat pada posisi yang sama.

Saat dikonfirmasi, Masan membenarkan hasil tersebut. Menurutnya, sesuai aturan partai, konfercab yang dilakukan hanya mengesahkan nama-nama yang telah direkomendasikan oleh DPP PDIP. Nama-nama calon ketua dan pengurus harian tersebut sebelumnya sudah dijaring dalam rakercabsus yang digelar sebelumnya.

Ketua DPC PDIP Kudus terpilih Masan duduk berdampingan dengan Rina Tamzil dan Sekretaris Yusuf Roni (Foto: Istimewa)

”Jadi, untuk posisi pengurus harian seperti ketua, sekretaris dan bendahara, langsung direkomendasikan oleh DPP untuk disampaikan dalam forum konfercab,”kata Masan.

Disinggung mengenai posisi Rina Tamzil yang notabene sebelumnya bukan kader partai, Masan menegaskan dalam aturan partai memperbolehkan siapapun warga negara Indonesia untuk masuk dalam jajaran kepengurusan PDIP. Penunjukkan Rina Tamzil pun tak lepas dari ketokohan dan perannya selama ini di masyarakat Kudus.

”Jadi ya karena ketokohannya serta perannya di masyarakat. Meski awalnya bukan kader, tapi kami dari tim formatur menilai bu Rina layak masuk jajaran pengurus,” tandas Masan.

Pun dengan status Rina yang merupakan isteri Bupati Kudus HM Tamzil yang merupakan rival utama dalam Pilkada, Masan tidak mempermasalahkan. Menurutnya, politik selalu berjalan dinamis.

Persoalan kekalahannya dalam Pilkada lalu dari Tamzil, tidak serta merta membuat Masan kemudian memiliki dendam politik. Dan ini dibuktikan Masan dengan ditunjuknya Rina Tamzil untuk membantunya dalam menjalankan roda PDIP lima tahun ke depan.

“Bagi saya dalam politik tidak ada namanya dendam politik. Jadi, sekarang berpikirnya bagaimana agar PDIP Kudus semakin jaya dan bermanfaat bagi masyarakat Kudus,” tandas Masan.

Sementara bergabungnya Rina Tamzil yang notabene isteri Bupati Kudus HM Tamzil di kepengurusan DPC PDIP Kudus, memunculkan banyak spekulasi di banyak kalangan. Beberapa diantaranya menyebutkan terjunnya Rina ke politik adalah untuk investasi politik pada Pilkada Kudus mendatang mengingat suaminya Tamzil sudah tidak bisa mencalonkan lagi.

Namun, oleh Rina anggapan tersebut dibantahnya. Menurutnya, niatannya untuk bergabung ke PDIP adalah murni untuk ikut membangun masyarakat Kudus terutama melalui politik. ”Kalau dibilang untuk calon mencalon (pilkada, red) kok rasanya terlalu dini,” kata Rina, Senin (15/07/2019).

Rina menambahkan, pihaknya awalnya juga terkejut ketika diminta untuk bergabung dalam kepengurusan PDIP Kudus. Karena pada dasarnya, menurut Rina, dirinya tidak pernah minta jabatan.

Hanya saja setelah diyakinkan oleh pengurus PDIP lainnya, permintaan tersebut akhirnya dituruti. Rina pun akhirnya didapuk sebagai salah satu Wakil Ketua.

”Awalnya saya juga terkejut kenapa kok saya yang dipilih. Tapi, beliau-beliau (pengurus PDIP) mungkin melihat bagaimana peran saya di masyarakat Kudus selama ini,” ujar Rina.

Pun dengan persoalan rivalitas politik yang pernah terjadi antara suaminya HM Tamzil dengan Ketua DPC PDIP terpilih Masan saat Pilkada. Menurut Rina, hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi dirinya untuk terjun ke partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

”Kita ini kan pesta demokrasi sudah selesai, kalau kita masih terkotak-kotak jadi ya gak baik,” ujarnya.

Dan menurut Rina, bergabungnya dia dengan PDIP juga merupakan hal yang biasa dalam politik, meski saat Pilkada dulu PDIP bukan sebagai partai pengusung HM Tamzil. ”Saya kira dalam politik itu hal yang biasa,” ujarnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.