Mbah Buchori Raih Penghasilan Rp 100 Ribu Per Hari, Dengan Rentalkan Odong-odong

KUDUS, isknews.com – Dibalik penampilannya yang sederhana dan lugu, dengan pakian sehari-hari berkaos oblong dan celana pendek yang warnanya sudah tidak lagi baru, dan juga usianya yang sudah sangat lanjut, siapa mengira kalau bapak yang usianya sudah 67 tahun itu, mampu meraih penghasilan Rp 100 ribu per hari, dengan hanya merentalkan atau menyewakan odong-odong.
Dialah Buchori, warga Desa Garung Kidul, Kecamatan Kaliwungu. Penghasilan setinggi itu, tidak mustahil bisa didapat, karena Buchori mempunyai sebanyak 10 unit odong-odong, yang semuanya dalam keadaan baik dan siap dioperasikan atau disewakan. Dan yang menarik, untuk pemasaran kepada warga yang membutuhkan tidak ditangani oleh dia sendiri, tetapi juga menggunakan jasa kenalanya di beberapa desa. “Saya mengurusi rental untuk samben, karena sehari-hari saya mebantu istri saya yang membuka warung makan,” kata Buchori, saat dihubungiisknew.com, Jumat (11/9).
Kiat tepat
Dia menuturkan, agar usaha rentalnya bisa terus berjalan, dia mempunyai kiat yang ternyata tepat dan bisa dirasakan, yakni dengan menempatkan atau memasarkan odong-odongnya di wilayah RW atau RT yang di Desa Garung Lor, dalam waktu yang dibatasi dan kemudian berpindah ke RW lainnya. Misalnya, di RW yang satu odong-odong itu hanya dioperasikan selama satu pekan atau 7 hari, setelah itu dipindahkan ke RW yang lain. “Kalau terlalu lama ditempatkan di satu RW, warga yang menyewa bisa bosan, jadi berpindah-pindah.”
Dengan kiat seperti itu, jumlah penyewa odong-odong miliknya setiap hari sedikitnya ada 3 – 5 orang, dengan harga sewa Rp 20 ribu per unit per satu jam. Sehingga kalau sedang ramai, yakni Sabtu dan Minggu, jumlah penyewa bisa lebih dari lima orang,
Odong-odong yang disewakan sebanyak 10 unit itu, dipesan lansung dari tukang las, dengan harga mujai dari Rp 7 juta, untuk yang muat dua tiga orang, dan Rp 15 untuk yang muat 8 orang. “Yang mahal adalah accu untuk menyalakan lampu dan membunyikan musik, karena itulah yang membuat anak-anak menjadi ingin dan suka naik odong-odong. “ (DM)