Kudus, isknews.com – Tahun keempat kembali adakan penanaman bibit dengan program One Action One Tree, Aksi Nyata Untuk Lingkungan yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) dan Kelompok Tani Desa Wonorejo. Penanaman yang dilakukan di perbukitan Patiayam Desa Wonorejo, Kab. Kudus ini tidak hanya memberdayakan komunitas petani, akan tetapi penanaman bibit yang dilakukan secara berkelanjutan dapat diharapkan menjadi kawasan perbukitan dan pegunungan asri.
Bekerja sama dengan Kelompok Tani Desa Wonorejo, saat ini mulai merasakan hasil panen dari Multipurpose Trees Species (MPTS) yang ditanam dan dirawat secara berkelanjutan yang tertanam di Perbukitan Patiayam dan Lereng Gunung Muria, sebagai maksud untuk memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi komunitas dan ekologis bagi lingkungan.
Mutiara Diah Asmara selaku Communications Director Djarum Foundation mengatakan, dengan adanya generasi muda semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan semangat untuk berpartisipasi aktif dalam melakukan perubahan.
“Saat ini, generasi muda semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan tempat bumi berpijak dan memiliki semangat untuk berpartisipasi aktif dalam melakukan perubahan. Di #OAOT, kami menjaga energi ini dengan menyediakan wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi, sekaligus memungkinkan peserta melihat langsung efek penanaman ke komunitas tani dan lingkungan,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan positif ini, One Action One Tree (OAOT) yang dimulai pada tahun 2020 lalu telah berhasil mengumpulkan 1.506.197 km dari aktivitas bersepeda, 260.068 km dari kegiatan lari, dan 5.292 unggahan di sosial media, yang dikonversi menjadi 62.180 bibit pohon. Penanaman simbolis hasil #OAOT dilaksanakan di Desa Gondoharum, Jekulo, Kabupaten Kudus oleh sepuluh perwakilan Darling Squad, tiga peringkat teratas #OAOT pada Selasa (06/02/2024).
Mashuri selaku Ketua Kelompok Tani Wonorejo yang hadir di acara menyebut, kegiatan penanaman yang konsisten dilakukan tiap tahun mendorong anggota komunitas tani untuk bergabung. Mulanya hanya 111 petani yang tertarik menanam MPTS di sela-sela lahan tebu dan jagung pada 2020. Kini, total ada 1.291 petani yang ikut dalam inisiatif tersebut.
“Apalagi sekarang bibit yang ditanam sudah mulai berkembang dan menghasilkan. Sekalipun butuh waktu tahunan pada awal pertumbuhannya untuk mencapai panen, kami percaya, tanaman ini bisa dinikmati dalam jangka panjang sehingga bernilai ekonomi bagi kami dan generasi mendatang,” kata Mashuri.
Sementara Hamli Akbar Pramulyana, peringkat teratas bersepeda yang hadir dari Aceh menyebut, “2022 lalu, saya tanpa sengaja melihat kegiatan #OAOT dan tanpa pikir panjang memutuskan untuk bergabung mulai 2023. Pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya, karena ternyata hobi bersepeda dan lari yang saya lakukan bisa bermanfaat untuk komunitas dan alam. Tidak hanya berkontribusi, saya juga diajak melihat langsung lokasi dan terlibat dala penanamannya. Saya berharap kegiatan ini akan terus dilakukan dan menginspirasi banyak orang untuk turut berpartisipasi dalam penyelenggaraannya mendatang,” ujar Hamli. (ADH/*)