,

Melihat Kegiatan Ramadhan di Ponpes Tahfidz Alqur’an Darus Salam Tanjungrejo Kudus

oleh -40 Dilihat
Sejumlah santriwati saat memasuki pesantren Tahfidz Alqur’an Darus Salam Tanjungrejo Kudus

Kudus, isknews.com – Bulan ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat islam diseluruh dunia. Bulan dimana umat islam berlomba-lomba dalam kebaikan guna mendapat keberkahan, rahmat dan maghfiroh yang diturunkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Aktivitas para santri di sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) pada bulan Ramadhan pastinya berbeda dengan hari biasanya.

Seperti halnya di Ponpes Tahfidz Alqur’an Darus Salam Kudus. Pesantren tersebut terletak di lereng pegunungan Patiayam, tepatnya di Jalan Paten, Turus Desa Tanjungrejo RT 1 RW 8 Kecamatan Jekulo.

Media online isknews.com berkesempatan mengunjungi pesantren yang berlokasi ditengah perkampungan itu. Suasana pedesaan yang tenang serta keramahan warga setempat. Selain itu, hawa pegunungan yang nyaman dan masih sejuk karena banyaknya pepohonan di sekitar pesantren.

Pengasuh Ponpes Tahfidz Alqur’an Darus Salam Kudus, K Abdullah Huda Hamzah menjelaskan, kegiatan bulan Ramadan di Ponpesnya di khususkan untuk santri yang memang santri tetap Ponpes Tahfidz Alqur’an Darus Salam dan tidak menerima dari santri yang lain atau istilahnya santri kalong.

“Untuk kegiatannya mulai dari subuh menerima setoran hafalan dari santri putra, terus dilanjut pagi hari kegiatan tahfid diampu oleh dari beberapa ustad dan ustadzah sesuai dengan kelasnya masing-masing,

Lalu untuk siang hari mengaji kitab at-tibyan, dan sore harinya ada kegiatan tahfid lagi dilanjut untuk malam hari tarawih habis isya terus habis salat tarawih dilanjutkan dengan mengaji kitab dilanjutkan istirahat malam hingga sahur tiba,” terangnya.

Sementara santri yang menetap di sini, lanjut K Abdullah Huda, Alhamdulillah sudah ada seratusan, mulai anak-anak, remaja dan dewasa atau usia mahasiswa.

“Jumlah santri disini kurang lebih 170 santri, mereka dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia dari Kudus dan sekitarnya, sampai yang terbanyak justru dari luar Jawa, diantaranya dari Palembang, Riau, NTT, Sumatera, Papua, Bandar Lampung dan lainnya,” ungkapnya.

Diketahui, Pesantren ini resmi berdiri tahun 2013 dan hingga sekarang telah tersusun kepengurusan dari internal dan eksternal.

Yakni, rencananya dalam waktu dekat, selain pendidikan non formal, pihak pesantren juga membuka lembaga pendidikan formal khususnya untuk santrinya. Selain itu, tahun ini tengah merintis kemandirian pesantren, baik di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :