Mencakup Seluas 3600 Hektar, Tim Arkelogi Sangiran Berhasil Petakan Zona Sebaran Fosil Patiayam

oleh -1,183 kali dibaca

KUDUS, isknews.com – Tim Arkelogi Situs Sangiran, Kabupaten Sragen, berhasil memetakan zoba sebaran fosil di kawasan Situs Patiayam, Kabupaten Kudus. Keberhasilan itu setelah tim yang beranggotakan 10 orang itu, melakukan serangkaian riset dan kunjungan ke Situs Patiayam, dalam rangka penelitian dan observasi, untuk memastikan zona yang termasuk di Wilayah administrasi Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati, serta yang masuk kawasan otoritas perhutani atau berada pada lahan rakyat atau tanah milik warga masyarakat.

Hasil dari penelitian tersebut sudah diserakan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus dalam bentuk dokumen, termasuk yang disimpan di Museum Patiayam. Menurut Jamin, anggota Tim Pelertasi Situs Patiayam, yang dihubungiisknews.com, Jumat (11/9), Tim Arkelogi Situs Sangiran selama berada di Patiayam, memang sejak semula dari awal rencana dan kedatangannya, adalah untuk melakukan penelitian, dan memetakan zona pemetaan sebaran temuan atau tempat-tempat yang diperkirakan me,iliki potensi kat masih ada fosil yang terpendam di dalam tanah. “Jadi yang perlu diketahui, selama berada di Patiayam, tim tersebut tidak melakukan penggalian fosil.”

Dalam penelitian itulah, tim berhasil memetakan zona temuan atau sebaran fosil binatang purba, yang mana zona yang menjadi milik Perhutani, dan yang mana yang menjadi milik warga masyarakat. Selain itu, di areal Situs Patiayam yang luasnya mencapai 3.600 hektar itu, berhasil dipetakan pula mana areal yang menjadi zona inti, zona penyangga dan zona pendukung areal Situs Patiayam.
Untuk zona inti, batas sebelah timur di Wilayah Desa Banyuurip, Kabupaten Pati, sebelah utara di Sokobubuk, Margorejo (Pati), sebelah barat di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, dan sebelah selatan di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Sedangkan untuk struktur formasi lapisan tanah sebaran temuan fosil itu terdiri atas, Formasi Alufial, Formasi Kedungmojo (plestosen tengah), Formasi Slumprit (awal plestosen tengah), Formasi Sokobubuk (plestosen atas), dan Formasi Jambe (plestosen bawah).

Dengan berhasil dipetakannya zona Situs Patiayam, masyarakat diharapkan ikut menbantu dan memberikan dukungan, yakni jika ada yang kebetulan menemukan fosil di zona tersebut, hendaknya dengan kesadaran sendiri, hasil temuan itu diserahkan ke Museum Patiayam, karena itu adalah milik negara,” kata Jamin. (DM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :