Meriahnya Pentas Wayang Kulit Hibur Warga Mlati Lor Kudus Semalam Suntuk

oleh -1,758 kali dibaca
Adrian Fernando, anggota Komisi B DPRD Kudus saat memberikan sambutan pada pentas wayang kulit semalam suntuk di Desa Mlati Lor, Kudus (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Masyarakat Desa Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, dihibur dengan pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Semar Bangun Kahyangan dan dalang Ki Suyoto dari Kudus serta iringan Nayaga dan Waranggono Paguyuban Sanggar Seni “Pamungkas CS” asal Kudus  yang pentas panggungya digelar di Jl. Pendowo Desa setempat.

Acara digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus bersama Pemdes Mlati Lor serta diinisiasi oleh anggota Komisi B DPRD Kudus dari Partai Demokrat Adrian Fernando dibuka pada sekitar pukul 20.00 WIB yang diawali dengan sambutan Kepala Desa Mlati Lor Kudus Zaenal Abidin.

Zainal mengatakan, bahwa pada malam tersebut warganya sangat berbahagia karena keinginan warganya agar di Desanya digelar dan ketempatan sebagai ajang pentas pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk malam itu dapat terlaksana.

Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah, saat berikan sambutan malam pentas wayang kulit (Foto: YM)

“Hal ini, karena kita memang meminta kepada Dinas Kebudaya dan Pariwisata agar pentas Wayang Kulit ini bisa diselenggarakan di desa Mlati Lor. Tentu saja ini semua karena telah terjalin komunikasi yang baik antara pihak Pemdes dengan Dinas Pariwisata yang lalu disambut oleh wakil rakyat kita di DPRD,” ujarnya, Sabtu (27/05/2023).

Pada sambutan Adrian Fernando, Anggota DPRD Kudus mennyampaikan, pihaknya hanya sekedar berupaya merealisasikan apa yang menjadi usulan dan keinginan warga Mlati Lor Kudus yakni gelar Wayang Kulit yang pentas semalam suntuk di Desanya.

“Acara pentas Wayang Kulit ini merupakan wujud aspirasi warga Mlati Lor yang kami upayakan untuk direalisasikan di komisi B yang kebetulan memang membidangi Pariwisata dan Kebudayaan, semoga warga mmalam ini benar-benar terhibur dengan pentas Wayang Kulit mala mini,” ujar Fernando yang juga hadir dengan anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah dari Partai Demokrat Helmi Turmundi.

Menurut dia pagelaran Wayang Kulit diadakan untuk lebih mengoptimalkan pelestarian budaya di Kota Kretek.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus saat secara simbolis menyerahkan wayang kulit kepada dalang Ki Suyoto sebagai penanda dimulainya gelar wayang kulit semalam suntuk (Foto: YM)

’’Ini juga memberi kesempatan masyarakat untuk turut melestarikan budaya bangsa. Selain itu juga pagelaran Wayang Kulit diselenggarakan untuk menunjang visi-misi di bidang budaya, Kedepan tak hanya Wayang Kulit saja, namun juga seni budaya yang lain termasuk Ketoprak akan kita pentaskan,’’ ujar anggota parlemen muda yang juga dikenal sebagai pegiat budaya di Kudus.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah mengatakan, bahwa sebagai seni kebudayaan asli Jawa Tengah seluruh warga memang memiliki kewajiban untuk melestarikannya.

“Terimakasih terhadap  mas Fernando yang dengan upayanya kini di wilayah Kudus  sering digelar pentas-pentas kesenian,” ucapnya.

Dia berharap dengan pertunjukan ini, generasi muda bisa sejenak melupakan gadget dan ganti dengan melihat pertunjukan Wayang Kulit.

“Mudah-mudahan melalui Wayang Kulit ini kita bisa lebih kompak, karena sekarang ini banyak seni lokal yang mulai ditinggalkan sehingga dengan ini kita bisa mempertahankan kesenian kita, khususnya Wayang Kulit,” tandasnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.