Kudus, isknews.com – Masa giling Pabrik Gula Rendeng yang rencananya dimulai pada 15 Juni lalu terpaksa diundur. Manajer PG Rendeng Agus Sulistiyanto mengatakan, mundurnya jadwal giling dikarenakan sejumlah peralatan dan mesin produksi hasil revitalisasi belum siap digunakan.
“Mesin mill (giling) dan mesin evaporator (stasiun penguapan) yang kemarin kita lakukan revitalisasi sampai saat ini belum siap digunakan,” sebutnya.
Menurutnya, penundaan proses giling dilakukan dengan tujuan agar proses giling yang akan dilakukan tahun ini bisa berjalan secara maksimal. Agus mengaskan penyiapan mesin-mesin tersebut tidak memakan waktu yang lama.
Dia meyakini, dua hari lagi mesin produksi siap dioperasikan untuk awali musim giling 2019. Dimana sesuai perkiraan, masa giling akan dimulai pada 20 Juni mendatang.
“Semoga tidak terjadi gangguan lagi. Sehingga proses giling 93 hari kedepan bisa berjalan dengan lancar dan hasilnya sesuai harapan,” kata Agus.
Tahun ini perusahaan menargetkan produksi gula kiristal putih (GKP) sebanyak 20.685 ton. Adapun tebu yang akan digiling sebanyak 277.300 ton dengan rendemen tebu minimal 7,44 persen.
Untuk bahan baku, masih kata Agus, tebu-tebu itu diperolehnya dari perluasan tanaman tebu baru yang yersebar di enam kabupaten yaitu Demak, Kudus, Jepara, Pati, Blora, dan Rembang.
Sebelumnya Direktur Utama PTPN IX Iryanto Hutagalo menyebut, pada tahun ini pihaknya telah melakukan revitalisasi beberapa mesin produksi. Menurutnya total ada sekitar 87 persen mensin yang diperbarui.
Dengan revitalisasi mesin ini dia berharap target produksi di PG Rendeng pada musim ini bisa meningkat. Diungkapkannya, pada tahun 2019, pihaknya ditargetkan dapat menggiling 1 juta ton tebu selama satu musim giling yang rencananya berjalan hingga bulan September mendatang.
“Target tersebut merupakan target keseluruhan dari lima pabrik gula di Jawa yakni PG Rendeng Kudus, PG Mojo Sragen, PG Seragi Pekalogan, PG Tasik Madu Karanganyar dan PG Pangka Brebes,” bebernya.
Untuk PG Rendeng sendiri, ditargetkan dapat menggiling 20 persen dari target yang ditetapkan atau sebesar 200 ton per tahun atau 4 ribu ton perhari. Sedangkan untuk produksinya, ditargetkan dapat menghasilkan 67 ton gula pertahun.
Implementasinya akan dilakukan pengkombinasian mesin produksi lama dan baru. Kapasitas giling akan ditingkatkan dari 2.500 Ton Cane per-Day (TCD/ ton per hari) menjadi 3.000 TCD.
“Dengan semua upaya ini, kami berharap hasilnya dapat memenuhi target,” pungkasnya. (YM/YM)