Nasi Jagung, Botok Yuyu, Sayur Lompong dan Wedang Coro Kuliner Khas Desa Wonosoco

oleh -1,489 kali dibaca

KUDUS,isknews.com-Tidak bisa dipungkiri, setiap dearah atau desa, pasti memiliki makanan khas yang desa itulah pertama kali dikenal, kemudian dikembangkan secara turun-temurun. Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, juga mempunyai makanan khas yang semua bahan bakunya diambil tumbuhan dan hewan alami di desa yang letaknya terpencil, di perbatasan Kudus-Grobogan itu.

Makanan atau kuliner khas Desa Wonosoco itu adalah, sego jagung botok yuyu, wedang coro, kundul yuyu, sayur lompong,dudo kemul, dan jahe kothok. Wisatawan yang bkunjung ke desa ini, tidak akan pernah melewatkan kuliner yang satu ini. Menu sego jagung botok yuyu, merupakan perpaduan yang sangat pas jika dinikmati, apalagi jika ditambah dengan kundul yuyu dan sayur lompong.

Untuk menambah kenikmatan kuliner tersebut dapat ditambahkan dengan minuman yang bernama jahe kothok. Sedangkan wedang coro akan lebih nikmat jika di padukan dengan dudo kemul, kuliner ini sangat cocok jika dinikmati di musim penghujan atau dalam keadaan udara dingin karena berhasiat sebagai menghangatkan badan.

kuliner colo 2

Menurut salah seorang pemilik warung di sekitar lokasi Sendang Dewot, Wonosoco, Sego jagung botok yuyu adalah nasi yang bahan bakunya terbuat dari jagung. Cara pembuatan masih secara tradisional, yakni dengan menggiling jagung hingga sedikit halus, selanjutnya direndam
selama dua hari dua malam.Proses selanjutnya hasil gilingan dihaluskan lagi hingga menjadi tepung dan dimasak sampai matang. Dengan cara yang masih dipertahankan hingga sekarang itu, termasuk memasak yang menggunakan bahan bakar kayu, membuat cita rasa kuliner ini lebih khas dan terasa amat lezat.

Sedangkan botok yuyu, bahannya dari sejenis kepiting yang hidup di air tawar. Cara memasaknya dengan menggiling hingga halus kepiting tersebut, selanjutnya dimasak dengan parutan kelapa dan bumbu-bumbu atau rempah-rempah khas Desa Wonosoco. Yang menarik, selain bisa dibuat botok, yuyu itu juga bisa dimasak menjadi menu yang lain, yakni Kundul yuyu. Bahan baku kuliner ini diambilkan dari sari pada yuyu atau inti dari hewan yang hiup di uya alam itu. Cara memasaknya dengan memisahkan antara tulang dan tempurung dengan inti atau sari yuyu. Selanjutnya dimasak dengan santan kental, juga dengan bumbu khas Wonosoco.

kuliner colo 3

Sebagai pelengkapnya adalah, adalah Sayur lompong, yang bahanya dari batang pohon talas atau keladi yang masih muda. Batang yang dipetik langsung dari pohonnya itu, di ambil sarinya kemudian dimasak dengan air hasil pemisahan antara sari dari kepiting air tawar yang telah diambil sarinya, dengan menggunakan bumbu atau rempah khas Wonosoco.

Tentu saja semua sajian makanan di atas, akan lebih nikmat jika sambil diselingi minuman yang juga khas Wonosoco, yakni Jahe Kothok dan Wedang Coro. Jahe kothok adalah sejenis wedang jahe yang cara pembuatannya dengan membakar jahe, , kemudian diparut dengan menambahkan gula merah, susu dan air hangat. Kuliner ini memang sangat pas disajikan dalam keadaan hangat.

Demikian pula dengan wedang coro yang juga sangat pas sebagai minuman penghangat badan. Cara membuatnya cukup rumit. yakni dengan menggunakan tepung beras, yang dicampur dengan santan, jahe dan rempah, tekstur minuman inipun sangat kental dan sangat pas jika disajikan dalam keadaan hangat dengan suasana yang dingin.

Itulah kuliner khas Wonosoco, yang menggugah selera dan memanjakan lidah bagi penikmatnya, apalagi ditambah suasana pedesaan yang masih alami, kemercik air sendang mengalir, udara yang masih sejuk tidak berpolusi ini, dan ramah-tamah warga masyarakat, menambah kenikmatan dalam menikmati makanan khas yang dijual dengan harga cukup terjangkau.(DM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :