Kudus, isknews.com – Komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional kembali diwujudkan melalui kegiatan panen raya jagung di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Bersinergi dengan Pemerintah Desa Kaliputu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan masyarakat setempat, jajaran Polsek Kudus Kota turut serta memanen hasil pertanian yang melimpah di lahan bengkok desa.
Kegiatan panen bersama tersebut dilaksanakan pada Jumat (10/10/2025) pagi, mulai pukul 09.00 hingga 10.00 WIB. Aksi ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara aparat kepolisian dan petani dalam menjaga ketersediaan pangan di daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Kapolsek Kudus Kota AKP Subkhan, S.H., M.H. memimpin langsung kegiatan panen, didampingi Wakapolsek IPTU Ngatno, S.H., M.H., serta jajaran Kanit dan Kasi. Turut hadir pula Dwi Listiani, S.Pt., M.Si. dan Susi Apriliana, S.P. selaku PPL Kecamatan Kota, Plt. Sekdes Kaliputu Darussalam, serta Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat.
Sebelum panen dimulai, Kapolsek menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada para petani sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka. Usai penyerahan, seluruh peserta kegiatan turun langsung ke lahan sawah untuk memanen jagung bersama-sama.
Panen yang dilakukan di lahan seluas 1.400 meter persegi (satu kotak) ini menghasilkan produktivitas mencapai 1,054 ton per kotak, atau setara dengan 7,384 ton per hektare. Capaian tersebut menunjukkan potensi besar sektor pertanian di Desa Kaliputu yang mampu dikembangkan melalui pendampingan dan kolaborasi lintas sektor.
Salah satu penyuluh pertanian, Dwi Listiani, menyampaikan bahwa hasil panen kali ini menjadi bukti keberhasilan sinergi antara petani, pemerintah desa, dan pihak kepolisian.
“Panen ini bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang kebersamaan dalam membangun ketahanan pangan. Dengan pendampingan yang berkelanjutan, kami yakin produktivitas pertanian di Kaliputu bisa terus meningkat,” ujarnya.
Kabar baik lainnya, harga jagung pipil kering di pasaran saat ini masih stabil di kisaran Rp6.300 per kilogram, sehingga memberikan nilai ekonomi yang menguntungkan bagi petani. (AS/YM)







