Rembang, isknews.com (Lintas Rembang) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, Kamis (23/3) siang mendiskusikan wacana pencanangan Lasem sebagai Kota Pusaka. Kegiatan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tersebut digelar di hotel Fave.
Mulai SKPD terkait, akademisi, guru MGMP sejarah, budayawan, hingga pegiat cagar budaya diikut sertakan dalam kegiatan yang digelar selama dua hari itu.
Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto saat membuka kegiatan sarasehan menilai, Rembang memiliki potensi wisata, peninggalan kuno berupa bangunan dan budaya yang luar biasa, terlebih di kecamatan Lasem. Lasem memiliki wisata budaya, religi dan alam, namun yang lebih unik adalah wisata toleransi masyarakat lantaran pencampuran antara etnis Jawa, Tionghoa dan Arab hidup berdampingan tanpa adanya gesekan antar etnisnya.
“Semua agama dan etnis menyatu hidup rukun di sana, bahkan ada pondok pesantren yang sebagian bangunannya berbentuk bangunan pecinan. Itu peninggalan sejarah yang harus dilestarikan dan tinggal kita kembangkan seperti apa. Yang terpenting sesuai aturan dan asas manfaat,” imbuhnya.
Untuk melestarikan cagar budaya menurutnya harus ada komitmen bersama dari semua pihak. Masyarakat harus ikut andil, selain upaya dari Pemkab, yang tak kalah penting tidak muncul ego sektoral.
Ia berharap sarasehan tersebut bisa memberikan jalan yang lebih dekat menuju impian bersama Lasem Sebagai Kota Pusaka. Semua pihak yang peduli dan hadir saat ini mengetahui apa yang akan dilakukan sesuai perannya masing-masing.
Sementara itu Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Istiyarti menjelaskan sarasehan tersebut menjadi media bersama untuk mendiskusikan bagaimana proses dan apa saja yang harus dipenuhi jika Lasem menjadi kota pusaka. Para tamu undangan yang hadir bisa saling bertanya dan memberikan masukan untuk keberhasilan Lasem.
“Keberhasilan Lasem sebagai kota pusaka ini bergantung kepada pemerintah setempat dan masyarakatnya. Jika pendukung, pegiat dan pemilik cagar budaya aktif saya yakin misi ini akan berhasil,” akunya. (Arif S)