Pemudik, Waspadai Tebalnya Debu Tol Pejagan

oleh -1,290 kali dibaca

Semarang – Tol Pejagan – Pemalang telah dibuka darurat untuk para pemudik sejak Sabtu (11/7) pagi. Bagi pemudik yang melintas di jalur sepanjang 20 kilometer dari total 57,50 kilometer membentang dari Brebes-Pemalang tersebut, diimbau mewaspadai debu tebal yang mengganggu jarak pandang. Selain itu, kondisi jalan juga gelap lantaran tak ada lampu penerangan. “Tol pejagan – Pemalang dari 20 kilometer hanya sekitar enam kilometer yang disemprot aspal sehingga berpotensi memunculkan debu yang mengganggu pengguna jalan. Untuk lampu portabel pernah diajukan namun jumlahnya tidak terkejar, sehingga jika diizinkan dipasang, (hanya) di titik-titik tertentu terutama di persimpangan,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jateng Bambang Nugroho saat rapat koordinasi pengecekan terakhir kesiapan pelayanan arus mudik dan balik Lebaran 2015 di Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Jateng, Senin (13/7). Untuk mengatasi debu tebal, lanjut dia, pihaknya telah menyiapkan 12 unit watercanon dan satu unit bantuan dari Pemadam Kebakaran. Namun penyemprotan air pada aspal di jalur darurat itu belum dapat mengatasi debu tebal yang berhamburan setiap ada kendaraan yang melintas. Sedangkan terkait penerangan jalan, sekarang sudah terpasang bambu dengan pita-pita di sepanjang jalan sehingga jalur-jalur perbatasan sudah dapat terlihat di malam hari. Kepala Dishubkominfo Provinsi Jateng Satriyo Hidayat menyebutkan, pada H-5 Lebaran jumlah pemudik melalui jalan raya yang terpantau dari pos Pejagan sebanyak 2.010.544 pemudik, kendaraan udara 21.819 pemudik, laut 12.207 pemudik, dan kereta api 114.178 pemudik. Untuk mengurai kemacetan arus kendaraan di exit Tol Pejagan terutama lintas selatan atau arah menuju Purwokerto yang diperkirakan meningkat pada H-3 akan dilakukan pengoptimalan di jalur tengah. “Jika exit Tol Pejagan arah Kaligangsa penuh diarahkan ke Slawi melalui Klonengan-Slawi-Adiwerna-Kramat, karena jika masuk Tegal akan terjadi macet dua kali,” katanya. Sedangkan jalur selatan, beberapa titik langganan macet perlu diwaspadai yakni jalur Karanganyar, Sumpiuh, Gombong, dan Buntu. Kewaspadaan diutamakan pada H-2 sampai H+2 atau memasuki puncak arus mudik. Jalur Sumpiuh dan Karanganyar rawan macet akibat adanya perlintasan kereta api, Buntu merupakan ruas masuk jalur utara dan selatan, dan Gombong terdapat pasar tumpah. Menyangkut sarana transportasi baik udara, laut, maupun kereta api relatif lancar tanpa kendala berarti. PT KAI menyiapkan KA regular sebanyak 72 perjalanan, bahkan untuk antisipasi angkutan lebaran, hingga tanggal 27 PT KAI mengoperasikan enam kereta api tambahan untuk berbagai tujuan yang transit di Stasiun tawang dan Poncol. Selain itu juga ada program angkutan motor gratis dari stasiun Poncol, Tegal, dan Pekalongan. Sebanyak delapan gerbong barang dengan kapasitas per gerbong sekitar 50-55 unit sepeda motor disiapkan. Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP meminta agar upaya pengurangan debu dilakukan secara optimal. Mengenai rambu-rambu lalu lintas di jalur Tol Pejagan-Pemalang, pada malam hari sesuai standar jalan tol, jalan antara kota memang tidak wajib memasang lampu penerangan jalan umum, namun semua jalan tol harus memasang lampu bypass. Supaya tidak menelan banyak biaya, upaya yang dapat dilakukan adalah menancapkan bambu di tanah, kemudian di bagian atas dipasang kertas spotlight warna merah selebar sekitar 10 centimeter di sisi kanan dan sisi kiri berwarna putih. Sehingga, tren atau bentuk jalan terlihat. Sesuai ketentuan Kemenhub ketinggian bambu di atas tanah sekitar 40-50 centimeter dan dipasang sepanjang per 50 meter. “Bambu-bambu di ujungnya ada pita yang sekarang sudah terpasang di Tol Pejagan – Pemalang, pita-pitanya diganti kertas spotlight. Terkait sarana transportasi, kalau kita membahas transportasi massal dengan kereta sudah double track maka frekuensi lintasan kereta api dapat ditambah. Apalagi dengan pelayanan kereta api yang sudah bagus,” katanya. Menurut dia, persiapan pelayanan arus mudik dan balik Lebaran 2015 di berbagai sektor sudah matang. Terkait stok kebutuhan pangan terutama beras, dinyatakan cukup hingga enam bulan ke depan. Untuk persediaan dan harga kebutuhan pokok lainnya seperti gula pasir, telor, daging ayam, daging sapi, tepung terigu, dan sayur mayur relatif stabil. Sedangkan kebutuhan bahan bakar minyak dan elpiji bersubsidi, Pertamina menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena sebelum hingga usai Lebaran, Pertamina menjamin ketersediaan BBM dan elpiji. Sektor pengamanan mudik, sesuai kebijakan Kapolri, Jateng menerjunkan 24.468 personel dan akan menerapkan pagar betis mulai H-3 sampai H-1 Lebaran di tiga jalur vital. Jalur pantura per satu kilometer terdapat 10 polisi, jalur selatan delapan polisi, dan jalur tengah enam polisi per satu kilometer. Untuk mendukung kelancaran arus mudik-balik, Polda dan instansi terkait lain mendirikan posko terpadu yang tersebar di beberapa titik jalur mudik. (HJ)

KOMENTAR SEDULUR ISK :