Kudus, isknews.com – Perayaan Bwe Gee di Kelenteng Hok Hien Bio, Kabupaten Kudus, berlangsung meriah pada Minggu (12/01/2025). Acara ini dihadiri ratusan umat dan masyarakat yang ingin merasakan kemeriahan tradisi tahunan tersebut. Ketua Pembina Kelenteng Hok Hien Bio, Liong Kuo Tjun, menyampaikan pentingnya menjaga nilai harmoni dalam keberagaman serta melestarikan tradisi leluhur.
“Bwe Gee bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momentum mempererat tali persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat Kudus. Kami berharap tradisi ini terus menjadi bagian dari identitas budaya Kabupaten Kudus,” ujar Liong Kuo Tjun.
Acara dimulai sejak pagi dengan ritual doa bersama di altar utama, dipimpin oleh pemuka agama kelenteng. Para umat berdoa untuk kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat. Ritual ini dilanjutkan dengan prosesi mengarak patung dewa keliling kawasan sekitar kelenteng, diiringi barongsai dan atraksi liong yang memukau penonton.
Liong Kuo Tjun mengungkapkan bahwa Kelenteng Hok Hien Bio telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya masyarakat Tionghoa di Kudus.
“Kami berkomitmen menjadikan kelenteng ini sebagai ruang inklusif yang terbuka bagi siapa saja, termasuk generasi muda yang ingin mempelajari tradisi Bwe Gee,” tambahnya.
Selain ritual keagamaan, panitia juga menggelar bazar makanan tradisional dan pameran seni budaya Tionghoa. Stand-stand makanan khas, seperti bakpao, kue bulan, dan dimsum, menarik perhatian pengunjung. Anak-anak hingga dewasa turut berpartisipasi dalam lomba melukis barongsai yang diadakan di area kelenteng.
“Saya sangat senang bisa membawa anak-anak ke acara ini. Mereka belajar banyak tentang tradisi dan nilai toleransi,” ujar Lina, salah satu pengunjung yang datang bersama keluarganya.
Tidak hanya menjadi ajang spiritual, perayaan Bwe Gee juga mendukung sektor ekonomi lokal. Produk-produk UMKM, seperti kerajinan tangan dan souvenir khas Bwe Gee, laris manis selama acara berlangsung.
Liong Kuo Tjun berharap perayaan ini menjadi contoh bagaimana tradisi lokal dapat bersinergi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya. “Kami terus mendukung inisiatif pelestarian budaya yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Semoga Bwe Gee menjadi daya tarik wisata budaya di Kudus,” katanya.
Acara diakhiri dengan pertunjukan kembang api dan pentas seni yang menampilkan tari-tarian tradisional Tionghoa. Semangat kebersamaan dan kehangatan terlihat di wajah para peserta dan pengunjung yang hadir.
Kelenteng Hok Hien Bio, yang telah berdiri sejak abad ke-19, terus memainkan perannya sebagai penjaga warisan budaya dan spiritual masyarakat Tionghoa di Kudus. Dengan semangat harmoni, perayaan Bwe Gee menjadi bukti keberagaman yang memperkaya identitas Kabupaten Kudus. (YM/YM)