,

Perbasi Kudus Genjot Pembinaan Usia Dini, Target Popda dan Porprov

oleh -1,132 kali dibaca
Aksi atlet pelajar Kudus dalam laga Perbasi Cup 2025 yang digelar di Lapangan Kodim Kudus. (Foto: ist)

Kudus, isknews.com – Setelah berlangsung selama sepuluh hari di Lapangan Kodim Kudus, turnamen bola basket antarpelajar bertajuk Perbasi Cup 2025 resmi berakhir. Kegiatan ini diikuti ratusan atlet dari jenjang SD, SMP, hingga SMA se-Kabupaten Kudus.

Lebih dari sekadar kompetisi tahunan, event ini menjadi bagian dari strategi pembinaan jangka panjang yang dicanangkan oleh Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kudus.

Ketua Perbasi Kudus, Agus Santoso, menegaskan bahwa pembinaan usia dini menjadi fokus utama untuk memperkuat prestasi basket pelajar di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) maupun Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

“Dulu itu anak-anak bagus di level SMP, tapi saat naik ke SMA justru banyak yang keluar Kudus karena minim kompetisi. Sekarang kita siapkan lebih banyak turnamen agar mereka bertahan di Kudus dan memperkuat daerah sendiri,” ujar Agus, Kamis (1/5/2025).

Agus menyebutkan, Perbasi menargetkan lima turnamen sepanjang tahun agar para pelajar bisa mendapatkan setidaknya 20 pertandingan dalam setahun. Dengan frekuensi bermain yang cukup, karakter dan ketahanan mental atlet diharapkan semakin terasah.

“Kalau di satu event bisa main tiga game, ditambah Popda, itu sudah lumayan untuk membangun pengalaman bertanding,” ujarnya.

Sejumlah sekolah menjadi sumber bibit atlet potensial, antara lain SMP Keluarga, SMP Masehi, SMPN 1, SMPN 2, serta sekolah di Kecamatan Jati dan MTs. Pemantauan terhadap potensi ini sudah dilakukan sejak jenjang SMP, dan pembinaan dilakukan berjenjang dari SD hingga SMA.

Untuk menunjang program tersebut, sistem kepelatihan juga mulai ditata. Tim pelatih disesuaikan dengan jenjang usia dan sekolah. Pelatih Bayu menangani tim putra SMA, Rois sebagai asisten, Niko di level SMP putra, serta tim putri SMA yang ditangani langsung oleh SMA Jekulo. Semua pelatih akan dievaluasi setiap dua tahun sekali.

“Kalau belum berhasil di tahun ini, pelatih bisa kami rotasi. Bukan diberhentikan, tapi diganti sementara untuk melihat apakah pendekatan pelatih lain bisa lebih efektif,” jelas Agus.

Upaya Perbasi membuahkan hasil. Beberapa alumni basket Kudus kini telah menembus liga profesional Indonesia (IBL), seperti Habib Tito (Tangerang Hawks), Habib Ahmeda (Bima Perkasa Jogja), Justin dan Frederico (Pacific Caesar Surabaya), serta Yordan Esra (Kesatria Bengawan Solo).

Satu nama yang tengah menjadi perhatian adalah Matthew Christian, siswa kelas 1 SMA asal Kudus yang baru saja dipanggil mengikuti seleksi timnas U-16.

“Ini membuktikan bahwa pembinaan sejak usia muda itu krusial. Kami ingin Kudus dikenal sebagai daerah penghasil atlet basket berbakat, bukan hanya di Jawa Tengah, tapi juga nasional,” pungkasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :